PENDAHULUAN
Salah satu masalah
penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam
rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan
bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara
garis besar dalam bentuk materi pokok.
Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar
merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting
dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
PEMBAHASAN
A.
Komponen
Bahan Ajar Bahasa Arab
Bahan ajar selain harus dirancang
secara sistematis, juga harus dilengkapi dengan komponen komponen yang dapat
menjunjung proses belajar mengajar sehingga dapat mengantarkan peserta didik
kepada tujuan yag telah ditentukan.
Komponaen bahan ajar menurut pannen
(2003:13) terdiri dari tiga komponen inti, yaitu komponen utama, komponen
pelengkap dan komponen evaluasi hasil belajar. Komponen utama berisi informasi
atau topik utama yang ingin disampaikan kepada siswa, atau harus dikuasai
siswa. Umumnya bahan ajar utama berbentuk bahan ajar cetak. Sedangkan komponen
pelengkap dapat berupa informasi atau topik tambahan yang berintegrasi dangan
bahan ajar utama berbentuk bahan ajar cetak. Sedangkan komponen pelengkap dapat
berupa informasi atau topik tambahan yang terintegrasi dengan bahan utama, atau
informasi atau topik pengayaan wawasan siswa. biasanya komponen pelengkap
terdiri dari bahan pendukung cetak (materi pengayaan, bacaan, jadwal, silabus),
bahan pendukung non cetak (kaset, CD, VCD), panduan siswa, panduan guru, dan lain-lain
yang diperlukan siswa untuk mempelajari suatu topik yang disajikan
melaluikomponen pelengkap terdiri dari bahan pendukung cetak (materi pengayaan,
bacaan, jadwal, silabus), bahan pendukung non cetak (kaset, CD, VCD), panduan
siswa, panduan guru, dan lain-lain yang diperlukan siswa untuk mempelajari
suatu topik yang disajikan melalui beragam media. Adapun komponen evaluasi
hasil belajar terdiri dari perangkatsoal atau butir tes atau alat evaluasi
hasil belajar non tes yang dapat digunakan untuk tes formatif siswa selama
proses pembelajaran Bahasa Arab dan tes sumatif siswa pada akhir semester.
Selanjutnya beberapa ahli seperti
Dick dan Carey (1990), Dageng (1990), Dageng (1990, 1997), Taringan (1990) dan
Suparman (1993), menjelaskan pedoman pengembangan buku ajar adalah terpenuhinya
komponen-komponen bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan proses
belajar-mengajar, seperti adanya:
1.
Petunjuk
penggunaan buku ajar,
2.
Rujuan
umum dan khusus pembelajar,
3.
Epitome
(kerangka isi).,
4.
Uraian
isi bahan pembelajaran,
5.
Gambar/ilustrasi,
6.
Rangkuman,
7.
Soal
latihan, kunci jawaban, balikan dan,
8.
Tugas-tugas.
Komponen-komponen
buku ajar tersebutdigunakan dalam menyusun penulisan buku ajar.
Komponen buku ajar tersebut
dihsrspksn dspst memotivasidan memudahkan siswa dalam mempelajari dan membahas
isi pembelajaran untuk itu komponan- komponen buku ajar diharapkan:
1.
Petunjuk
harus mampu menyajikan langkah-langkah atau cara-cara yang mudah untuk memahami
dan mengikuti setiap proses belajar sesuai dengan meteri yang disajikan,
2.
Setiap
meteri yang disajikan terlebih dahulu dijelaskan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, baik tujuan umum maupun tujuan pembelajaran khusus, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
pencapaian/ penguasaan mahasiswa terhadap materi yang dipelajarinya,
3.
Untuk
menunjang penyajian materi perlu disajikan epitome/ kerangka isi dalam bentuk
diagram agar mahasiswa damat mengetahui dan memahami bagian-bagin yang mencakup
pokok pembahasan dan sekaligus dapat melihat hubungan masing-masing bagian dalam
pokok pembahasan tersebut,
4.
Penyajian
materi dari pokok pembahasan sampai ke sub pokok pembahasan diuraikan pada sub
bagian ini secara jelas dan dibantu dengan gambar/ilustrasi, tabel, diagram,
5.
Pemberian
gambar/ilustrasi dan contoh-contoh gambar digunakan untuk mendukung materi pada
setiap pokok pembahasan yang ada,
6.
Pemberian
rangkuman diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam mengingat dan menetapkan
proses materi yang disajikan pada setiap pokok bahasan,
7.
Pemberian
soal latihan, kuncu jawaban, dan balikan serta tingkat penguasaan mahasiswa
merupakan tingkat evaluasi yang dimaksud untuk mengetahuitaraf pencapaian
tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus pada setiap pokok
bahasan yang dipelajarinya,
8.
Pemberian
tugas-tugas disajikan pada setiap akhir materi pembelajaran dengan maksud untuk
melatih tingkat berfikir maupun ketrampilan mahasiswa setelah memahami materi
pelajaran yang disajikan.
Setelah dijelaskan tentang komponen bahan ajar secara umum, maka
selanjutnya adalah berkaitan dengan komponen buku ajar Bahasa Arab. Al-Qasimi (1980:79) menyebutkan bahwa
komponen buku ajar Bahasa Arab selain
kitab asasi (kitab pokok), juga dilengkapi dengan kitab pendukung yang terdiri
dari:
1.
Al-Mu’zam
Yang dimaksud
dengan Al-mu’zam disini adalah kamus yang membuat kosakata yang ada didalam
kitab pokok pelajaran Bahasa Arab dan menjelaskan maknanya, baik bahasa
Indonesia (mu’zam tsunaiyah al-lughah), bahasa Arab (mu’zam uhadiyah al-lughah)
atau dengan gambar (mu’zam mushawwar). Dengan adanya kamus ini, siswa tidak
akan banyak menghadapikesulitan untuk mengetahui arti dari sebuah kata yang
mereka temukan didalam buku ajar.
2.
Kitab
al-Tamarin al-Tahririyah
Komponen kedua
dari buku ajar adalah buku latihan
tertulis yang biasa disebut dengan LKS (lembar kerja siswa), atau ada juga yang
menyebutkan dengan kurrasah al-thulab. LKS ini merupakan kumpulan
latihan-latihan yang sengaja dirancang untuk membantu siswa dalam mengembangkan
dan memperdalam meteri bahasa Arab yang telah meraka pelajari sebelumnya. Dalam
membuat LKS ini tentunya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan
pembuatan latihan, mulai dari tingkat kesulitan, desain penyampaian dan juga
mempertimbangkan aspek psikologis.
3.
Kitab
al-Tamarin al-Shautiyah
Di antara tujuan
pembelajaran bahasa Arab di indonesia adalah mengantarkan siswa mampu
berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan berbahasa Arab yang baik dan
benar. Untuk merealisasikan tujuandiatas tentunya perlu didukung dengan
latihan-latihan yang cukup terutama dalam mengucapkan huruf Arab yang sebagian
besar berbeda dengan bahasa indonesia. Karena itu buku ajar bahasa arab harus
didukung dengan Kitab al-Tamarin al-Shautiyah, sehingga siswa mempunyaimateri
latihan yang cukup untuk mengembangkan dan memperdalam latihan al-nutq.
4.
Kutub
al- Muthalaah al-Mutadarrijah
Tujuan Kitab
al-Muthalaah al-Mutadarrijah adalah untuk memperkaya mufrodat dan tarakib yang
telah mereka dapatkan dari kitab pokok, jika dari kitab pokok diperkirakan mereka telah
mendapatkan sekitar 350 mufrodat,
dan telah mempelajari tarakib yang terdiri dari mubtada-khabar,
fi’il-fail-maf’ul bih, maka mufrodatdan trakib tersebut dikembangkan lagi di Kutub al-Muthalaah al-Mutadarrijah,
sehingga mufrodat dan tarokibnya akan semakin kaya, dan mereka akan mudah dalam
mengembangkannya dalam praktek bahasa Arab dalam keseharian.
5.
Kitab
al-Ikhtibarat
Komponen yang
kelima adalah Kitab al-Ikhtibarat, yang dimaksud dengan komponen ini adalah
buku pendamping yang memuat kumpulan soal yang dapat mengukur kemampuan bahasa
Arab siswa, mulai dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
juga kemampuan unsur bahasanya (ashwat, mufrodat dan tarakib). Dengan danya
kitab al-ikhtibarat ini diharapkan siswa dapat mengukur kemampuannya secara
mandiri, dan teknik evaluasinya, juga memuat kunci jawaban atas latihan-latihan
yang ada dalam kitab pokok. Mursyid al-Mua’llim ini akan sangat diperlukan
dalam proses belajar-mengajar, dimana akan memandu dan mengarahkan guru dalam
melaksanaan pengajaran yang ada dalam buku ajar, selain itu, mursyid
al-mua’llim akan banyak membantu guru-guru bahasa Arabyang belum menguasai penjelasan di atas, nampaknya memang dalam
membuat buku ajar bahasa Arabtidaklah semudah yang dibayangkan, di pasaran
telah banyak kita temukan buku ajar bahasa Arab, tetapi tidak semuanya memiliki
komponen atau unsur-unsur buku ajar yang telah disebutkan di atas. Sebagai
contoh berikut ini adalah buku ajar bahasa Arab yang dilengkapi dengan materi
pendukung atau komponen-komponennya:
1.
Kitab
al-Arabiyah li al-Nasyi’in
Buku ajar bahasa
Arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Mahmud Ismail Shini, Nashif
Mushtafa Abdul Aziz, dan Mukhtir husain, diterbitkan olehKementerian Pendidikan
Saudi Arabia cetakan pertama pada tahun1983 M (1403 H), yang sengaja dibuat
untuk pembelajaran bahasa Arab bagi non Arab (ta’lim al-Arabiyah li ghairi
al-natiqina biha) dibagikan secara cuma-Cuma keseluruh dunia yang
membutuhkannya. Buku ini terdiri dari:
a.
Buku
pasangan siswa (kitab al-tilmidz) yang terdiri dari enam jilid, setiap jilid
dilengkapi dengan penjelasan tujuan pembelajaran tiap unit, setiap unit terdiri
dari dua atau tiga pelajaran,
b.
Buku
pegangan untuk guru (Kitab al-mua’llim) yang terdiri dari enam jilid, setiap
jilid dilengkapi dengan penjelasan tujuan pembelajaran tiap unit, metode dan
teknik penyampaian, permainan-permainan dan kunci jawaban dan kaset-kaset.
Selain itu buku nini juga dilengkapi sengan daftar mufrodat yang diletakkan
pada setiap jilid walaupun belum ada penjelasan maknanya.
2.
Kitab
al- Arabiyah Baina Yadaika
Buku ajar bahasa
arab ini dikarang oleh tim pengarang yaitu: Abdurrahman bin Ibrahim al-Fauzan,
Mukhtar al-Thahir Husain, dan Muhammad abdul Khaliq Muhammad Fadhl yang di
dampingi oleh Muhamman bin Abdurrahman Ali alSyaekh. Buku ini diterbitkan oleh
Muassasah al-Waqf al-IslamiRiyadh Saudu Arabia pada tahun 2002 M (1424 H) untuk
cetakan pertamanya, yang sengaja dibuat untuk pembelajarab bahasa Arab bagi non
Arab (ta’lim al-Arabiyah li ghairi al-natiqina aiha) yang dijuak di pasaran. Pada
tahun 2005 Universitas Islam Negri (UIN) Malang mendapatkan izin untuk
menerbitkan buku ini melalui UIN-Malang
Pressnya, sehingga masyarakat indonesia yang membutuhkan buku ini dapat
memperolehnya melalui UIN-Malang Press, buku ini terdiri dari:
a.
Buku
pegangan siswa (kitab al-tilmidz)yang terdiri dari tiga jilid, setiap jilid
terdiri dari enambelas unit, setiap unit terdiri dari enam pelajaran,
b.
Buku
pegangan untuk guru (kitab il-mu’allim) yang terdiri dari tiga jilid, setiap
jilid dilengkapi dengan penjelasan tujun pembelajaran tiap unit, metode dan
unit penyampaian, permainan-permainan dan kunci jawaban, bahkan dilengkapi juga
tentang metode pembelajaran bahasa Arab secara umum
c.
Kaset-kaset,
setiap buku dilengkapi enam kaset,
d.
CD
MP3,
e.
CD
program pembelajaran melalui komputer dengan power point,
f.
Mu’zam
al-Arobiyah baina yadaika; kamus bantu yang membuat mufradat yang ada dalam kitab
al-Arabiyah baina yadaika yang dilengkapi dengan penjelasan berbahasa Agar dan
gambar. Selain itu kitab ini juga dilengkapi dengan latiha-latihan tambahan dan
mufrodat tambahan yang dilampirkan pada setiap kitab, juga dilengkapi dengan
tes kemampuan mandiri (ikhtabir nafsak) pada setiap selesai dari dua unit
pelajaran.
3.
Kitab
al-Arabiyah Jisr li al-Tsaqafah al-Islamiyah
Buku ajar bahasa
Arab ini dikarang oleh Mamdouh N.Mohamed seorang konsultan pendidikan di
Amerika Serikat. Buku ini diterbitkan Dar al-Andalos al-Khadra pada tahun 2003
M (1424 H) untuk cetakan pertamanya, yang sengaja dibuat untuk pembelajaran
Bahasa Arab bagi non Arab (ta’lim
al-Arbiyan li ghairi al-natiqina biha) yang dijual bebas di pasaran. Buku ini
terdiri dari:
a.
Buku
pegangan siswa (kitab al-tilmidz) yang terdiri dari empat dilid,
b.
Petunjuk
buku guru dan siswa (dalil al-mu’allim wa al-thalib) yang menjelaskan tentang
metode dan tehnik pengajaran materi yang ada pada jilid satu sampai
c.
Empat
belas kaset-kaser,
d.
CD
MP3,
e.
Sekitar
limaratus kartu mufrodat yang dilengkapi dengan contoh dalam kalimat.
Inilah tiga contoh kitab pembelajaran Bahasa Arab bagi non Arab yang
menurut penulis sudah memenuhi persyaratan sebagai buku ajar dan memiliki komponen yang lengkap, selain tiga
kitab di atas tentunya masih banyak ketab pembelajaran Bahasa Arab lainnya,
hanya saja penulis tidak menyebutkan di sini.
B.
Jenis
Bahan Ajar Bahasa Arab
Pada sub judul ini, penulis juga
akan menjelaskan tentang macam-macam bahan ajar secara umum tidak hanya untuk bahasa Arab tetapi untuk
semua bahan ajar, berikutnya akan dijabarkan tentang bahan ajar bahasa Arab
secara khusus.
Beberapa ahli membuat lkasifikasi
dan pengelompokan bahan ajar didasarkan pada pemikiran dan pendapatnya
masing-masing. Pengelompokan dan klasifikasi bahan ajar bisa berdasarkan atas
cara kerjanya, bentuknya dan sifatnya.
Diantara para ahli yang
mengklasifikasikan jebis bahan ajar berdasarkanjenis bahan ajar berdasarkan
cara kerjanyaHeinick, Molenda, dan Russel. Heinick dkk. (1996)
mengklasifikasikan jenis ajar yang berdasarkan atas cara kerjanya menjadi lima
kelompok besar, yaitu:
1.
Bahan
ajar yang tidak diproyeksikan, seperti foto, diagram, display, dan model,
2.
Bahan
ajar yang diproyeksikan, seperti slide, filmstrips, overhead transparencies,
proyeksi komputer,
3.
Bahan
ajar audio, seperti kaset dan compact disc,
4.
Bahan
ajar video, misalnya video dan film, dan
5.
Bahan
ajar komputer.
Sedangkan Ellington dan Race (1997)
mengklasifikasikan jenis bahan ajar yang didasarkan atas bentuknya menjadi
tujuh macam, yaitu:
1.
Bahan
ajar cetak dan duplikatnya,
2.
Bahan
ajar display yang tidak diproyeksikan,
3.
Bahan
ajar diam yang diproyeksikan,
4.
Bahan
ajar audio,
5.
Bahan
ajar audio uang dihubungkan dengan bahan ajar visual tidak bergerak,
6.
Bahan
ajar video, dan
7.
Bahan
ajar komputer.
Sementara itu disisi lain, Rowmtree (1994) mengklasifikasikan jenis
bahan ajar menjadi empat kelompok
berdasarkan sifatnya, yaitu:
1.
Bahan
ajar berbasis cetak,
2.
Bahan
ajar berbasis teknologi,
3.
Bahan
ajar tang digunakan untuk praktek, dan
4.
Bahan
ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi anusia (terutama dalam
pendidikan jarak jeuh.
Berdasarkan penjelasan di atas,
bahan ajar secara garis besarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
besar, yaitu bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak.
Bahan ajar dalam berbagai macam
bentuk jenisnya, dari sudut pandang teknologi pendidikan, digolongkan dan
dikategorikan sebagai bagian dari media pembelajaran. Dengan adanya media
pembelajaran ini, siswa mempunya sarana untuk memahami ide dan menguasai
informasi yang kompleks serta memahami penjelasan yang bersifat verbal.
Sementara itu menurut Kemp dan Dayton (1985), media pembelajaran juga dapat
menjembatani keterbatasan waktu, ukuran, dan ruangan.
Yang di maksud bahan ajar cetak
menurut Kamp dan Dayton (1985), adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam
kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian
informasi. Sedangkan jenis bahan ajar non cetak adalah OHT (overheat
Transparancies), audio, slide, video dan komputer.
Buku ajar dalam istilah Bahasa Arab
diterjemahkan dengan al-kitab at-ta’limi. Bahan ajar Bahasa Arabjuga secara
geris besar dapat dikelompokan menjadi bahan ajar cetak dan non cetak. Yang
termasuk bahan ajar bahasa Arab cetak adalah buku ajar Bahasa Arab, lembar
kerja siswa (LKS) Bahasa Arab non catak Video, Slide dan lain-lainnya.
AECH (1986:10) mendefinisikan tentag
buku ajar sebagai bahan pelajaran berupa barang-barang (lazim disebut media atau perangkat lunak “software”) yang
biasanya berisi pesan untukdisampaikan dengan menggunakan peralatan.
Kadang-kadang barang itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian. Buku ajar
ini dapat dilihat dari dua sadut, yakni sebagai proses dan sebagai produk.
Sebagai proses, buku ajar berfungsi sebarai alat penunjang proses pembelajaran
dalam rangka penyampaian bahan pengajaran
kepada mahasiswa. Sebagai produk, buku ajar merupakan hasil dari
serangkaian materi yang dimuat dalam bentuk buku sebagai kurikulum yang berlaku
dab sebagai sumber belajar.
Buku ajar adalah baha cetak yang
berisi informasi tentang pelajaran yang digunakan oleh mahasiswa dan dosen yang
disusun berdasarkan kurikulum yag berlaku. Menurut beberapa pendapat :
1.
Menurut bacon (dalam Taringan, 19989:11), buku
ajar adalah dirancang untuk bahan perkuliahan di kelas. Buku Ajar tersebut
disusun secara umum dan disiapkan oleh ahli dalam bidang tertentu dan
dilengkapi dengan saran-saran pembelajaran yang sesuai.
2.
Sedangkan
menurut Buckingham (dalam Taringan, 1989:1) menegaskan, buku ajar adalah sarana
belajar umum yang digunakan disekolah dan di perguruan tinggi.
3.
Menurut
al-Ghsli (1991:9) buku ajar Bahasa Arab adalah buku pegangan siswa disertai
dengan meteri pembelajaran lain yang mendukung, yang sengaja dirancang oleh
para ahli dibidang pendidikan dan bahasa untuk disampaikan kepada para siswa
untuk mencapai tujuan pengajaran
tertentu, pada matapelajaran tertentu, pada kelas tertentu, dan dalam jangka
waktu tertentu.
Dalam kaitan dengan buku ajar ini,
dikenal dengan buku teks yang sering juga digunakan untuk keperluan
pembelajaran. Kedua buku ini memiliki perbadaan makna seperti yang dijelaskan
oleh Lewis dan Paine (1985) sebagai berikut:
1.
Buku
teks:
a.
Mengasumsi
minat dari pembaca,
b.
Ditulis
terutama untuk digunakan dosen,
c.
Dirancang
untuk dipasarkan secara luas,
d.
Tidak
menjelaskan tujuan pembelajaran,
e.
Disusun
secara linier,
f.
Strukturnya
secara logika bidang ilmu (konten),
g.
Tidak
memberikan latihan,
h.
Tidak
mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa,
i.
Tidak
memberikan rangkuman,
j.
Gaya
penulisan (gaya bahasanya) naratif tetapi tidak komunikatif,
k.
Sangat
padat,
l.
Tidak
mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca, dan
m.
Menjelaskan
cara mempalajari buku ajar.
2.
Buku
ajar;
a.
Menimbulkan
minat dari pembaca,
b.
Ditulis
dan dirancang untuk digunakan mahasiswa,
c.
Menjelaskan
tujuan pembelajaran,
d.
Disusun
berdasarkan pola “bekajar yang fleksibel”,
e.
Strukturnya
berdadarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetis akhir yag akan dicapai,
f.
Berfokus
pada pemberian kesempatan begi mahasiswa untuk berlatih,
g.
Mangakomodasi
kesukaran belajar mahasiswa,
h.
Selalu
memberikan rangkuman,
i.
Gaya
penulisan (bahasanya) komunikatif dan semi formal,
j.
Kepadatan
berdasarkan kabutuhan mahasiswa,
k.
Dikemas
untuk digunakan dalam proses pembelajaran,
l.
Mempunyai
mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa, dan
m.
Menjelaskan
cara mempelajari buku ajar.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa buku ajar adalah buku pelajaran pada bidang studi tertentu,
yang sisusun dan dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang memudahkan belajar
siswa, sehingga buku ajar ini dapat digunakan sebagai acuan untuk belajar
siswa.
Keuntungan yag diperoleh dari
penggunaan buku ajar sebagai sumber belajar,
menurut beberapa pendapat yang di jelaskan oleh;
1.
Dijelaskan
oleh Buchkingham (dalam Taringan, 1989:16), ialah;
a.
Memiliki
kesempatan mempelajari sesuai dangan kecepatan masing-masing,
b.
Kesempatan
mengulangi atau meninjau kembali,
c.
Kemungkinan
mengadakan emeriksaan atau pengecekan terhadap ingatan,
d.
Memudahkanmembuat
catatan pada pemakaian selanjutnya, dan
e.
Kesempatan
khusus yang dapat ditampilkanoleh adanya sarana-sarana visual yang menunjang
belajar.
2.
Menurut
Sastrawijaya (1988:174), keuntungan penggunaan buku ajar adalah;
a.
Berisi
banyak informasi yag disajikan pada mahasiswa sesuai dengan kurikulum,
b.
Dapat
digunakan untungan untuk perorangan sebagai sumber belajar,
c.
Dapat
digunakan sebagai organisasi isi perkuliahan,
d.
Dapat
mendorong motifasi dan berfikir kritismahasiswa,
e.
Dapat membantu merancang perkuliahan, dan
f.
Dapat
membantu metodologi pengajaran.
Memahami penjelasan di atas, dapat disimpulkankeuntungan yag dapat
diperoleh dari enggunaan buku ajar adalah sabagai berikut;
1.
Memiliki
tingkat pemanfaatan yang cukup luas, karena disusun dengan kurikukum dan
digunakan oleh mahasiswa dan dosen,
2.
Penggunaannya
sangat efisien, karena disusun secara sistematis dan jelas, sehingga cepat
mendapatkan respon dari mahasiswa untuk mempelajarinya,
3.
Meningkatkan
motifasi belajar dan berfikir mahasiswa, karena buku ajar mampu mendorong
mahasiswa untuk mencapai tujuan pembelajaran,
4.
Meningkatkan
pemahaman mahasiswadan adanya latihan berupa tugas-tugas dalam buku ajar,
5.
Kontrol
belajar untuk mengetahui tingkat kemanpuan mahasiswa dapat dilakukan dengan
mudah oleh dosen, karena buku ajar berupa latihan dan tugas yang harus
dikerjakan mahasiswa,
6.
Umpan
balik yang ada dalam buku ajar akan sangat berguna bagi mahasiswa untuk
mengetahui kemampuannya sendiri, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motifasi
belajar, dan
7.
Buku
ajar ini sangat membantu dosen dalam
penyajian materi karena sudah dirancang sabalumnya, dengan demikian akan
menghemat waktu dan tenaga dosen.
Disamping keuntungan yang diperoleh
dari penggunaan buku ajar dalam proses pembelajaran, terdapat pula beberapa
kelemahan dari penggunaan buku ajar, yaitu:
1.
Penggunaan
buku ajar terbatas pada kelas atau mahasiswa yang memakainya,
2.
Menimbulkan
sikap malas dari mahasiswa untuk mencari dan mempelajari bahan pelajaran diluar
buku ajar,
3.
Akibat
pengembangan dab perubahan yang terjadi dalam bidang informasi, kemungkinan isi
buku ajar akan tertinggal.
Buku ajar memiliki karakteristik
yang khas yang membedakan dengan kegiatan pembelajaran yang lain. Karakteristik
tersebut adalah;
1.
Menganut
pendekatan sistem,
2.
Mencakup
satu satuan bahasan yang utuh sebagai pendukung tercapainya kompetisi tertentu,
3.
Merupakan
perangkat yang utuh yang menyediakan segala alat, bahan, dan cara untuk
mencapai tujuan tertentu,
4.
Menyediakan
alternati-alternatif kegiatan pembelajaran yang kaya dengan variasi, yang dapat
dipilih pembelajar sesuai dengan minat dan kemampuannya,
5.
Dapat
digunakan oleh pembelajar, dengan atau tanpa bantuan dosen,
6.
Menyediaka
seperangkat petunjuk penggunaan, baik bagi pelajar maupun yang mengajar, dan
7.
Mencantumkan
rasional dari setiaptindakan instruksional yang disarankan (Raka Joni, dkk.
1984).
Grene dan Petty (1971) menjelaskan
buku ajar yang berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
1.
Menarik
perhatian,
2.
Membangkitkan
motifasi belajar,
3.
Memuat
ilustrasi yang menarik,
4.
Penggunaan
bahasa yang jelas,
5.
Adanya
keterkaitan dengan pelajaran yang lain, dan
6.
Terhindar
dari konsep yang samar-samar.
Dilihat dari karateristiknya, maka
buku ajar mempunyai fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran,
seperti;
1.
Memberikan
petunjuk yang jelas bagi pembelajar dan pengelola kegiatan belajar mengajar,
2.
Menyediakan
bahan, alat yang lengkap dan diperlukan untuk setiap kegiatan pembelajaran,
3.
Merupakan
media penghubung antara pembelajar dengan dosen,
4.
Dapat
dipakai pembelajar sendiri dalam mencapai kemampuan yang telah ditetapkan, dan
5.
Dapat
dipakai sebagai program per
PENUTUP
KESIMPULAN
A.
Komponen Bahan
Ajar
Komponen
utama bahan ajar adalah :
1.
Tinjauan materi
2.
Pendahuluan
3.
Penyajian
4.
Penutup
5.
Daftar pustaka
6.
Senarai .
B.
Jenis Bahan Ajar
Menurut Mulyasa (2006) dalam
bukunya menyebutkan bahwa bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara
lain:
1.
Bahan cetak seperti; modul, buku ,
LKS, brosur, hand out, leaflet, wallchart,
2.
Audio Visual seperti; video/ film,VCD
3.
Audio seperti; radio, kaset, CD audio, PH
4.
Visual; foto, gambar, model/ maket
5.
Multi Media; CD interaktif, computer
Based, Internet
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006.
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.
baikan (Joni, dkk. 1984:4)
2 komentar:
Sangat bermanfaat :)
insurancecok.blogspot.com
u're welcome :)
Posting Komentar