Pendahuluan
Individu-individu yang diambil sebagai sample haruslah acak sehingga dapat mewakili populasi. Ukuran besar kecilnya sa,pel sangatlah penting. Dalam hal ini semakin besar sample maka semakin mewakili populasi (Rachman.R,1996).
Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetic) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistic, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta,1992).
Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetic) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistic, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta,1992).
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu Simulasi Estimasi Populasi. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk Menerapkan metode Capture – Mark – Release – Recapture untuk memperkirakan besarnya populasi simulan (objek simulasi) dan membandingkan hasil estimasi dari 2 rumus yaitu rumus Petersen dan Schnabel.
Kepadatan pupolasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tapat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relative. Kepadatan relative dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relative biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Suin.N.M,1989).
Hasil dan PembahasanMenurut Sugianto, Agus (1994). Model Peterson menangkap sejumlah individu dari sujumlah populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda kemudian dilepaskan kembali dalam beberapa waktu yang singkat. Setelah itu dilakukan pengambilan ( Penangkapan Ke 2 terhadap sejulah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua inilah diidentifikasi indifidu yang bertanda yang berasal dari penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan ke dua. Kami mendapatkan rumus Peterson dari hasil praktikun yang kami lakukan yaitu :
N/M=n/R atau N=(M)(n)/R
Sedangkan hasil model Scanabel yang kami dapati yaitu menggunakan rumus :
N=∑(ni Mi)/∑Ri
N=∑(ni Mi)/∑Ri
Metode schanebel ini dapat digunakan untuk mengurangi ke tidak valitan dalam metode PETERSON. Metode ini membutuhkan asumsi yang sama dengan metode Peterson yang ditambahkan dengan asumsi bahwa ukuran populasi harus konstan dari suatu periode sampling dengan periode berikutnya. Pada metode ini penangkapan penandaan dan pelepasan hewan dilakukan lebih dari 2 kali. Untuk setiap periode sampling semua hewan yang belum bertanda diberi tanda dan dilepaskan kembali (Naughton,1973).
Kesimpulan
1. Dapat menerapkan metode Cepture – Mark – Release – Recapture untuk memperkirakan besarnya populasi simulan.
2. Dengan menggunakan rumus SCHANABEL maka didapat hasil 415. Sedangkan dalam rumus PETERSON didapat hasil 575 dan selisihnya adalah 160.
3. Kesalahan baku untuk rumus Peterson adalah 141,86 sedangkan Schnabel 3,623.
0 komentar:
Posting Komentar