DAUR CALVIN
Fotosintesis
adalah proses untuk memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan, beberapa
bakteri dan organisme non-seluler ( seperti jamur, protozoa) dengan menggunakan
energi matahari, yang melalui sel-sel yang berespirasi energi tersebut akan
dikonversi ke dalam bentuk ATP sehingga
dapat digunakan seluruhnya oleh organisme tersebut.
Proses
fotosintesis berlangsung dalam 2 proses. Proses pertama merupakan proses yang
tergantung pada cahaya matahari ( reaksi terang), yaitu reaksi yang membutuhkan
energi cahaya matahari langsung dan molekul-molekul energi cahaya tersebut
belum dapat digunakan untuk proses berikutnya. Oleh karena itu pada reaksi
terang ini, energi cahaya matahari yang belum dapat digunakan tersebut akan
dikonservasi menjadi molekul-molekul yang dapat digunakan yaitu dalam bentuk
energi kimia. Konservasi energi cahaya menjadi energi kimia. Konversi energi
cahaya menjadi energi kimia dilakukan oleh aktivitas pigmen daun (klorofil).
Dalam reaksi terang, cahaya matahari akan membentur klorifil-a sebagai suatu
cara untuk membangkitkan elektron agar menjadi suatu energi dengan tingkatan
yang lebih tinggi.
Dua
pusat reaksi pada pigmen tersebut yang bekerja secara berantai ( PS I dan PS
II) mentransfer elektron. Elektron diperoleh dengan memecah air ( H2O )
sehingga terjadi pelepasan O2 dan O2 tersebut yang kemudian mengkonversi energi
menjadi bentuk ATP dan NADPH. Reaksi terang tersebut terjadi dalam grana.
Fotosintesis
adalah proses yang tergantung cahaya, berarti kecepatan fotosintetik yaitu
kecepatan dalam menambat CO2 dan energi matahari sangat tergantung pada
intensitas cahaya matahari. Akan tetapi hubungan ini bukan satu hubungan linear
yang sederhana ( Kimmins, 1987).
Proses
kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya ( Reaksi Gelap) yang terjadi
ketika produk dari reaksi terang digunakan untuk membentuk ikantan kovalen C-C
dari karbohidrat. Pada proses ini CO2 atmosfer ditangkap dan dimodifikasi oleh
penambahan hidrogen menjadi bentuk karbohidrat. Reaksi gelap biasanya dapat
terjadi dalam gelap apabila energi carrier dari proses terang tersedia. Reaksi
gelap ini berlangsung dalam stroma kloroplas.
Reaksi
gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi
terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan
dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap
ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi
katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh Melvin dan Andrew Benzone, karena itu
reaksi gelap disebut juga reaksi Calvin- Benzone.
Salah satu substansi penting dalam
proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima yang terfosforilasi yaitu
ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan
ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2
dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan
(fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Reaksi gelap pada tumbuhan dapat
terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada
siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi
senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah
tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan Penambatan
CO2 sebagai
sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi
gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang
terbentuk setelah penambatan CO2 adalah oksaloasetat
yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate
carboxilase.
Siklus Calvin-Benson
Mekanisme
siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa
difosfat kerboksolase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim
alosetrik yang distimuluasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari
pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh
peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor
dari stroma ke dalam tilakoid menghasilakan pH stroma yang menstimulasi enzim
karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakois. Kedua reaksi ini
distimulasi oleh Mg2+ , yang memasuki stroma daun sebagai ion H+,
jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulus oleh NADPH, yang
dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi
CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh
pencahayaan kloroplas. Fiksasi CO2 melewati proses
karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan
CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul
3-fosfogliserat (3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam
3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosfogliseraldehida
(3-pgaldehida). Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil
dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis andhidrida asam pada asam
1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari
ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA
terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi
fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang
menyumbang 2 elektron. Secara bersamaam, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk
mengubah ADP menjadi ATP.
Pada
fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi
dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan
melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap
molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa
5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur ulang dimulai lagi.
Pada
putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya
adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati,
sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi
konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol.
Triosa fosfat digunakan untuk membentuk sukrosa.
Siklus Calvin
Siklus Calvin dibagi menjadi tiga tahap
yaitu :
1.
Fiksasi karbon. Molekul CO2 diikat
pada ribulosa bifosfat (RuBP) dengan bantuan RuBP karboksilase atau
Rubisco. Reaksi ini menghasilkan dua molekul 3-fosfogliserat.
2.
Reduksi. Tiap molekul
3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru dari ATP menghasilkan
1,3-difosfogliserat. Selanjutnya 1,3 difosfogliserat direduksi oleh sepasang
electron dari NADPH menjadi gliseraldehid 3-fosfat (G3P). G3P merupakan
gula. Setiap 3 molekul CO2 terdapat 6 molekul G3P, tetapi
hanya 1 molekul G3P yang dihitung sebagai selisih perolehan karbohidrat. Satu
molekul keluar siklus dan digunakan oleh tumbuhan, sedangkan 5 molekul didaur
ulang untuk menghasilkan 3 molekul RuBP.
3.
Regenerasi akseptor CO2.
Lima molekul G3P disusun ulang dalam langkah terakhir siklus Calvin menjadi 3
molekul RuBP yang siap menerima CO2 kembali.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas] Fikasasi
CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi
melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk
dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA).] Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi
1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida). Reduksi ini tidak
terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah
menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat
(1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul
dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang
diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi
yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi
dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.[23]
Pada fase regenerasi, yang
diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan
yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang
ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian
daur dimulai
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk
akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk
pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di
kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.(http://zhuldyn.wordpress.com)
Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa,
tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4. Tumbuhan C3 merupakan
tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan
ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin,
melibatkan enzim Rubisco sebagai
penambat CO2. Tumbuhan
C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa namun, ATP ini dapat
terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi jika ada
fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi
menambat O2. Tumbuhan
C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini
melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa. Enzim phosphophenol
pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari
udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat
akan diubah menjadi malat. Malat
akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali
menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam
siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle
sheath dan
melibatkan enzim RuBP. Proses ini
dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam keseluruhan
proses ini, digunakan 5 ATP.
Tabel Perbedaan antara
reaksi terang dengan reaksi gelap
NO
|
DILIHAT DARI
|
REAKSI TERANG
|
REAKSI GELAP
|
1.
|
Tempat berlangsung
|
bagian kloroplas bernama Grana
|
bagian kloroplas bernama Stroma
|
2.
|
Sumber energi
|
Cahaya / matahari
|
ATP dan NADPH2dari reaksi terang
|
3.
|
Proses yang terjadi
|
Fotolisis :pemecahan H2O menggunakan energi cahaya menjadi ion Hidrogen
dan molekul air
|
Fiksasi : pengikatan CO2 , penyusunan / pengkombinasian
hydrogen dg karbondioksida membentuk gula
|
4.
|
Hasilnya
|
O2, ATP dan NADPH2
|
Karbohidrat sederhana
|
FOTOSISTEM
Fotosistem adalah suatu unit yang
mampu menangkap energi cahaya matahari yang
terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron di dalam
kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmenlain,
seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang
berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen
tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang
berperan penting dalam fotosintesis.
Klorofil-a berada dalam bagian pusat reaksi. Klorofil ini berperan
dalam menyalurkan elektron yang
berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron
ini selanjutnya masuk ke sistem siklus elektron. Elektron yang
dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab
memperoleh energi dari cahaya yang berasal darimolekul perangkat
pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.
Pada tumbuhan fotosistem dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I ini
penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya
dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang diperoleh
P700 ditransfer dari kompleks antena. Pada
fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif
terhadap panjang gelombang 680
nm sehingga disebut P680. P680
yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700. Dengan potensial redoks yang lebih
besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari
molekul-molekul air.
Perhatikan
gambar berikut
Reaksi
terang adalah reaksi yang melibatkan tenaga matahari sedangkan reaksi gelap
(calvin-Benson Cycle) dapat terjadi tanpa kehadiran sinar matahari.
Dari gambar
tersebut dapat dilihat bahwa:
·
Reaksi terang dan gelap berkaitan,
kaitannya adalah reaksi terang menyediakan energi untuk melangsungkan reaksi
bagi reaksi gelap. Energi yang dipersiapkan oleh reaksi terang berupa ATP dan
NADPH.
·
ATP diperoleh dari tenaga foton yang
berasal dari matahari dan H+ pada NADPH berasal dari pemecahan air. Selain itu
pemecahan air juga menghasilkan oksigen yang akan dibebaskan ke lingkungan.
·
Pada raksi gelap dihasilkan gula dengan
memanfaatkan CO2 lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Berrier, G. K., A.Berrie dan J. M. O. Eze. 1987. Tropical plant science.
Longman Scientific dan Technical, Hongkong.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih
bahasa lestari, R. et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W.
(eds). Erlangga, Jakarta.
Jones, H. W. 1997. Plant biochemistry dan molekular biologi. Oxford
University Press, Inc. New York.
Kimminas, J P. 1987. Forestecologi. Macmillan Publishing Company, New York
Moore, R., Clark, W.D., Vodopich, D.S. 1998. Botany.
McGraw-Hill Companies. USA
Natr, L. 1992. Plant physiology. Elservier, Chekhoslovakia
Salisbury, F B dan C.W. Roos. 1985. Wadsword Publishing Company, Inc.
Belmont, California
0 komentar:
Posting Komentar