KULTUR JARINGAN KACANG PANJANG



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang


Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan hijau yang berfotosintesis. Berdasarkan penelitian, klorofil ternyata tidak hanya berperan sebagai pigmen fotosintesis. Klorofil mempunyai manfaat antara lain, sebagai obat kanker otak, paru-paru, dan mulut [10]. Klorofil juga dapat digunakan sebagai desinfektan, antibiotik dan food suplemen. Klorofil dapat digunakan sebagai food suplemen karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk tubuh manusia [2]. Adanya manfaat klorofil yang banyak tersebut, maka diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan kandungan klorofil pada tanaman. Usaha peningkatan kandungan klorofil tersebut salah satunya bisa dilakukan dengan volume penyiraman yang sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam.
 Oleh karena itu perlu diketahui volume penyiraman yang tepat pada suatu tanaman agar pertumbuhan dan kandungan klorofilnya maksimal. Kebanyakan tanaman mempunyai pertumbuhan yang bagus pada kondisi kapasitas layang. Kapasitas lapang adalah keadaan dimana air hanya berada dalam poripori mikro tanah dan disebut sebagai air tersedia, sedang pori-pori makro tanah ditempati oleh udara [11]. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber klorofil adalah kacang panjang. Tanaman kacang panjang (V. sinensis) merupakan komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi keluarga. Tanaman ini berumur pendek, tahan terhadap kekeringan, tumbuh baik pada dataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan, atau pekarangan pada setiap musim. Usaha tani kacang panjang dapat diandalkan sebagai usaha agribisnis yang mampu meningkatkan pendapatan petani [16].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume penyiraman yang tepat untuk tanaman kacang panjang (V. sinensis) sehingga diperoleh kandungan klorofil dan pertumbuhan yang maksimal. Harapannya, dengan mengetahui volume penyiraman yang tepat untuk tanaman kacang panjang, dapat digunakan sebagai acuan dalam penyiraman sehingga dapat diperoleh kandungan klorofil dan pertumbuhan yang maksimal. Tanaman kacang panjang (Vigna unguiculata Sesquipedalis (L.) Walp. cv. group) merupakan komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan gizi keluarga. Tanaman ini berumur pendek, tumbuh baik pada dataran medium sampai dataran rendah, dapat ditanam di lahan sawah, tegalan atau pekarangan pada setiap musim. Usahatani kacang panjang dapat diandalkan sebagai usaha agribisnis yang mampu meningkatkan pendapatan petani (Duriat 1998). Indonesia merupakan sentra pertanaman kacang panjang yang mempunyai keanekaragaman genetik yang luas (Deanon dan Soriana 1967). Kacang panjang termasuk sayuran yang banyak dikonsumsi di Indonesia.
 Hasil penelitian Van Lieshout (1992) terhadap 140 orang ibu rumah tangga di Bandung menunjukkan bahwa kacang panjang dikonsumsi oleh keluarga rumah tangga dengan frekuensi 2-3 kali per minggu.
 Sayuran ini umumnya dikonsumsi dalam bentuk mentah atau dimasak lebih dahulu atau berupa masakan seperti gado-gado, lalab, sayur asam, sayur lodeh maupun oseng-oseng. Menurut penelitian Soetiarso dan Marpaung (1995) menunjukkan bahwa faktor yang diperhatikan oleh konsumen rumah tangga pada saat membeli kacang panjang adalah warna, kematangan, panjang, bentuk, diameter, dan permukaan polong.
 Puseglove (1992) merinci kelompok kacang panjang menurut pertumbuhan dan bentuk polong, yaitu sebagai tanaman yang merambat atau setengah merambat, polong kompak, dan menggelembung setelah berumur tua. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi selera konsumen seperti tersebut di atas adalah melakukan penyaringan terhadap koleksi plasma nutfah kacang panjang yang ada melalui kegiatan karakterisasi. Dari kegiatan ini akan dihasilkan deskripsi tanaman yang penting artinya sebagai pedoman dalam pemberdayaan genetik dalam program pemuliaan (Hershey 1987). Mengingat pentingnya peranan plasma nutfah dalam program pemuliaan, maka kegiatan karakterisasi perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan    





B. Tujuan Masalah                                                              
1.    Untuk mengetahui kandungan klorofil yang terdapat dalam kacang panjang.
2.Untuk mengetahui seperti karakteristik dari kacang panjang tersebut .
3.Untuk mengetahui apa penyakit yang menyebabkan pertumbuhan kacang panjang .





D. Manfaat
Adapun manfaat yang  diharapkan dalam makalah ini adalah                                              
1.      Bagaimana cara merawat dan memelihara kacang panjang yang baik agar membuahkan hasil, yang memuaskan
2.      Bagaimana cara mengatasi hama yang menyerang tanaman kacang panjang tersebut agar tidak merusak pertumbuhanya.
                                                                                                                                                                       


























BAB II
PEMBAHASAN


A .BIOEKOLOGI DAN PENGENDALIAN
1. Empoasca sp
Hama ini berupa belalang berwarna hijau laut, pandai melompat dan berjalan miring, dan biasanya bersembunyi pada bagian bawah daun, nimfa berwarna hijau muda dan hidup dibagian bawah daun, nimfa maupun serangga dewasanya mengisap cairan daun.
2. Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Ngengat dengan sayap bagian depan berwarna coklat atau keperak-perakan, sayap belakang berwarna keputihan, aktif malam hari.
Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadang tersusun 2 lapis), warna coklat kekuning-kuningan, berkelompok (masing-masing berisi 25 – 500 butir) tertutup bulu seperti beludru.
Larva mempunyai warna yang bervariasi, ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat tua atau hitam kecoklatan dan hidup berkelompok. Ulat menyerang tanaman pada malam hari, dan pada siang hari bersembunyi dalam tanah (tempat yang lembab).  Pupa. Ulat berkepompong dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa (kokon) berwana coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm.
Siklus hidup berkisar antara 30 – 60 hari (lama stadium telur 2 – 4 hari, larva yang terdiri dari 5 instar : 20 – 46 hari, pupa 8 – 11 hari).  
Gejala Serangan larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa bagian atas epidermis daun, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau.
Tanaman Inang Hama ini bersifat polifag, selain kacang tanah juga menyerang tomat, kubis, cabai, buncis, bawang merah, terung, kentang, kangkung, bayam, padi, , tebu, jeruk, pisang, tembakau, tanaman hias, gulma Limnocharis sp., Passiflora foetida.




B. Pengendalian
a). Kultur teknis
 -Pembakaran tanaman
-Pengolahan tanah yang intensif.
b). Pengendalian fisik/mekanis
 Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya  Penggunaan perangkap feromonoid seks untuk ngengat sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m2 dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 2 minggu.  c). Pengendalian hayati  Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV (Spodoptera litura-Nuclear Polyhedrosis Virus), cendawan Aspergillus flavus, Beauveria bassina, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema sp., predator Sycanus sp., Andrallus spinideus, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae, Microplistis similis..  d). Pengendalian kimiawi
Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, dan karbaril apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas serangan mencapai lebih atau sama dengan 12,5 % per tanaman contoh.  3. Belalang (Locusta migratoria)  Seekor betina mampu menghasilkan telur sekitar 270 butir. Telur ini berwarna keputih-putihan dan berbentuk buah pisang, tersusun rapi dalam tanah sedalam sekitar 10 cm. menetas setelah 10-50 hari. Seekor betina mampu menghasilkan enam sampai tujuh kantong telur dalam tanah dengan jumlah 40 butir per kantong  Nimfa mengalami lima kali ganti kulit (lima instar, Stadiaum nimfa terjadi selama 38 hari.
Imago betina yang memiliki warna coklat kekuning-kuningan siap meletakkan telur setelah lima sampai 20 hari setelah dewasa bergantung temperatur. Imago betina hanya membutuhkan satu kali kawin untuk meletakkan telur-telurnya dalam kantong-kantong. Sementara Imago jantan yang memiliki warna kuning mengkilap berkembang lebih cepat dibandingkan dengan betinanya.
 Lama hidup dewasa adalah 11 hari. Siklus hidup rata-rata 76 hari sehingga dalam setahun dapat mengahsilkan empat sampai lima generasi di  daerah tropis utamanya Asia Tenggara, sementara di daerah Subtropis serangga ini hanya menghasilkan satu generasi per tahun..  Dalam kehidupan dan perkembangan koloni belalang kembara dikenal mengalami tiga fase pertumbuhan populasi yaitu fase soliter, fase transien, dan fase gregaria. Pada fase “soliter”, belalang hidup sendiri-sendiri dan tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan tanaman. Pada fase “gregaria”, belalang kembara hidup bergerombol dalam kelompok-kelompok besar, berpindah-pindah tempat dan menimbulkan kerusakan tanaman secara besar-besaran pula. Perubahan fase dari soliter ke gregaria dan sebaliknya dari gregaria kembali ke soliter dipengaruhi oleh kondisi iklim, melalui fase yang disebut transien.
Tanaman yang paling disukai belalang kembara adalah kelompok “Graminae” yaitu padi, jagung, sorgum, tebu, alang-alang, gelagah dan berbagai jenis rumput. Selain itu, belalang dapat memakan daun kelapa, bambu, kacang tanah, petsai, sawi, kubis daun. Tanaman yang tidak disukai antara lain kacang hijau, kedelai, kacang panjang, ubi kayu, tomat, ubi jalar dan kapas.
Gejala serangan
Daun biasanya bagian pertama yang diserang dan termakan hampir keseluruhan daun termasuk tulang daun jika serangannya parah. Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi dengan sumber makanan terbatas
Pengendalian  Hayati
Agens hayati Metharrizium anisopliae var. acridium, Beauveria bassiana, Enthomophaga sp. dan Nosuma cocustal di beberapa negara terbukti dapat digunakan pada saat populasi belum meningkat. Cara lain adalah menggunakan insektisida alami yang dibuat dari tuba (Deris sp) yang mengandung bahan aktif rotenon, atau nimba (Azaridacht indica) yang mengandung bahan aktif azaridachtin.
 Kedua zat tersebut dapat mempengaruhi perilaku belalang dengan menghambat nafsu makan dan menghambat perkembangan serangga. Pembuatan pestisida dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan menghancurkan akar tuba atau daun nimba. Satu kilogram akar tuba atau daun nimba yang sudah halus dimasukkan dalam jirigen 20 liter, kemudian ditambah air bersih. Rendam selama minimal 3 hari, saring, dan tambahkan bahan perekat (cytowett/deterjen).







C.Pola tanam
Mengatur pola tanam dengan tanaman alternatif yang tidak atau kurang disukai belalang seperti, kedelai, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, kacang panjang, tomat.
Mekanis
Melakukan gerakan massal pengendalian mekanis sesuai stadia populasi, dilakukan kegiatan pengumpulan kelompok telur yaitu dengan melakukan pengolahan tanah sedalam 10 cm, kelompok telur diambil dan dimusnahkan, kemudian lahannya segera ditanami kembali dengan tanaman yang tidak disukai belalang. Pengendalian nimfa dengan cara memukul, menjaring, membakar. Pengendalian pada saat nimfa adalah kunci penting menghalau nimfa ke suatu tempat yang sudah disiapkan di tempat terbuka untuk kemudian dimatikan.
Kimiawi
Pada keadaan populasi tinggi, dalam waktu singkat harus diupayakan penurunan populasi. Apabila cara-cara lain sudah ditempuh populasi masih tetap tinggi alternatif lainnya yaitu penggunaan insektisida yang efektif dan diijinkan. Pengendalian yang tepat dilakukan sejak stadia nimfa kecil karena belum merusak, lebih peka terhadap insektisida, dapat dilakukan pada siang hari. Apabila terpaksa karena terlambat atau tidak diketahui sebelumnya, pengendalian terhadap imago dilaksanakan pada malam hari pada saat belalang beristirahat. Jenis insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang adalah jenis insektisida berbah

Kutu daun (Aphis sp)
Aphis menyerang kacang tanah dengan mengisap cairan tanaman menyebabkan daun berkerut, klorosis dan tumbuh kerdil, kutu daun ini dapat menularkan virus belang atau kerdil, dan menyerang hebat pada musim kemarau.
Kutu daun membentuk koloni yang besar pada daun yang meliputi betina yang bereproduksi secara partenogenesis (tanpa
kawin). Seekor betina yang tidak bersayap mampu melahirkan rata-rata sebanyak 68.2 ekor nimfa, sementara betina bersayap 49 nimfa. Lama hidup imago adalah 4-12 hari
Nimfa, stadium nimfa terjadi selama 16 hari pada suhu 15oC, sembilan hari pada suhu 20oC, dan lima hari pada suhu 30oC.
 Ketiadaan fase telur di luar tubuh Aphids maidis betina karena proses inkubasi dan penetasan terjadi di dalam alat reproduksi betina dan diduga pula bahwa telur tidak mampu bertahan pada semua kondisi lingkungan. Serangga ini lebih senang berada pada suhu yang hangat dibandingkan pada suhu yang dingin. Aphids maidis dalam kelompok yang besar di daun dan batang mengisap cairan daun dan batang akibatnya daun berwarna tidak normal demikian  pula bentuk daun yang tidak normal yang pada akhirnya tanaman mengering.

D.Penyakit utama

A. Aspergillus flavus
 Prapanen
 Infeksi Aspergilus flavus
Biji kacang tanah bila terinfeksi A. flavus, biji kacang berwarna hijau, tetapi ada juga A. niger dengan gejala pada biji berwarna hitam. Bila A. flavus, telah memproduksi aflatoksin maka biji akan terasa pahit bila dimakan, dan kandungan aflatoksin yang tinggi dikenali dengan warna biji semakin coklat dan rasa yang makin pahit.
Infeksi A. flavus, dan produksi aflatoksin pada kacang tanah merupakan hasil interaksi antara factor genetic dan lingkungan. Polong dan biji yang secara genetic tahan terhadap A. flavus, memperlihatkan laju perkembangan, perkecambahan dan produksi aflatoksin lebih rendah dibanding dengan varietas yang rentan pada kondisi lingkungan yang sama.
* Infeksi dapat dikurangi dengan menggunakan vareitas tahan biji yang dipanen tepat waktu, jangan terlalu muda atau terlalu tua polong yang dipanen segera dikeringkan

. flavus
Fase pengisian biji merupakan fase pertumbuhan yang sangat sensitif terhadap cekaman suhu da Periode kritis kacang tanah terhadap n kekeringan  Suhu tanah optimum untuk perkembangan A. flavus berkisar 25,700 – 31,30C  Suhu tanah 25,700 biji kacang tanah utuh dan sehat akan terbebas dari infeksi
                         
A,flavus. A
                        Kontaminasi aflatoksin mulai terjadi pada suhu 26,300 kandungan aflatoksin meningkat sejalan dengan peningkatan suhu
Sumber inokulum
Bahan tanaman yang terinfeksi merupakan sumber inokulum A. flavus
Kesehatan tanaman yang tidak optimum akibat penyakit layu, serangan hama seperti rayap, dan empoasca merupakan sumber inokulum yang baik bagi A flavus

E. Pascapanen
1. Infeksi Aspergilus flavus
BioekologiPanen, pengeringan, kondisi penyimpanan, dan lama penyimpanan berpengaruh langsung terhadap infeksi. A. flavus :
infeksi A. flavus dan kontaminasi aflatoksin terjadi pada biji dari tanaman yang mengalami cekaman kekeringan kacang tanah yang berkadar air 15-20%, suhu 25-30oC, dan kelembaban nisbih 85% sangat kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan A. flavus dan produksi aflatoksin. Umur panen dapat mempengaruhi infeksi A flavus, panen terlambat hingga 7-9 hari setelah umur masak meningkatkan infeksi terutama setelah disimpan selama 9-12 minggu


F. Strategi  Pengendalian  A. flavus dan  Pencegahan  Kontaminasi

Penggunaan varietas tahan, yang mempunyai kulit ari yang sulit terjadi penetrasi A. flavus sehingga biji kacang tanah terbebas dari jamur tersebut, misalnya penggunaan varietas Bison, Domba, Tuban, Turangga, Jerapah ((Balitkabi 2003; Kasno 2003; Yusdar et al, 2004)
Manipulasi lingkungan tumbuh untuk mencegah interaksi tanaman dengan A. flavus harus dimulai sejak tanaman dilapangan hingga penanganan pascapanen, pengaturan waktu tanam dan pengairan agar terhindar dari cekaman kekeringan dan suhu terbukti efektif menekan laju infeksi A. Flavus, pengairan secara optimal pada stadia reproduktif dapat menekan infeksi jamur dari 28% menjadi 3% ((Balitkabi 2003; Kasno 2003).
Pengendalian penyakit daun dapat mengurangi tingkat penularan jamur A. Flavus dari 13% menjadi 7% (Balitkabi 2003; Kasno 2003)  Pengeringan polong bertujuan menurunkan kadar air polong dan biji, dengan kadar air polong hingga kadar iar kurang dari 5%  Memperpendek waktu tempuh kacang tanah dari petani ke konsumen, waktu 40-110 hari.

G . Penyakit karat dan  bercak daun
Penyakit karat dan bercak daun terutama menyerang pertanaman pada musim kemarau, kerugian hasil akibat serangan penyakit tersebut mencapai 50%, pada varietas rentan pengendalian penyakit dengan fungisida Topsin M, Daconil, dan Baycor 4-6 kali semprot dapat mencegah kehilangan hasil 55-100%, dengan pengendalian penyakit hasil mencapai 2,48-2,70 t/ha, tanpa pengendalian hasil mencapai 1,30-1,60 t/ha. Serangan penyakit daun dapat meningkatkan serangan jamur A. flavus. Dengan pengendalian penyakit daun, intensitas serangan A. flavus berkurang dari 13% menjadi 7%.

H. Karakteristik

Karakterisasi merupakan kegiatan awal untuk mengetahui variasi sifat pertumbuhan vegetatif dan generatif maupun sifat morfologi tanaman yang bertujuan untuk menghasilkan deskripsi tanaman. Deskripsi tanaman akan bermanfaat dalam pemilihan tetua-tetua dalam program pemuliaan. Dari karakterisasi terhadap 35 nomor plasma nutfah kacang panjang telah diketahui sifat-sifat pertumbuhan vegetatif maupun generatifnya.

Sifat  Vegetatif
Tumbuh
Semua nomor plasma nutfah kacang panjang yang dikarakterisasi tumbuh. pertumbuhan yang merambat pada umumnya memerlukan lanjaran (turus bambu) untuk menopang tanaman.
Tinggi Tanaman
Tinggi tanaman bervariasi antarnomor plasma nutfah yang dikarakterisasi (Tabel 1). Hal ini disebabkan oleh perbedaan fiktor genetik dan lingkungan tumbuh. Terjadinya variasi yang sempit, menunjukkan bahwa faktor lingkungan tumbuh lebih dominan. Dalam pemuliaan, khususnya dalam seleksi dan strategi pengujian materi pemuliaan, interaksi antara genotipe dengan lingkungan sangat diperlukan sebab akan membantu proses identifikasi genotipe unggul (Satoto dan Suprihatno 1996).
Warna Daun dan Batang
Pengamatan menunjukkan daun dan batang semua nomor berwarna hijau. Hal ini berarti adanya keseragaman genetis antarnomor yang diuji.
Umur Berbunga dan Komponen Bunga
Pada Tabel 2 dapat dilihat umur berbunga 35 nomor plasma nutfah kacang panjang bervariasi
antara 30-35 hari setelah tanam (HST). Terjadinya
variasi ini disebabkan oleh faktor genetis darimasing-masing nomor, sehingga umur panen pun bervariasi. Umur panen berkisar antara 50-58 HST (Jaya 1993). Sifat komponen bunga (warna bunga, warna kelopak bunga, mahkota, kotak sari, dan kepala putik) relatif sama antarnomor. Bunga semua nomor berwarna ungu, kelopak bunga berwarna hijau, mahkota bunga berwarna kuning-keunguan, kotak sari berwarna hijau, dan kepala putik berwarna
kuning.
Komponen Hasil
Komponen hasil yang diamati meliputi jumlah dan bobot buah per pohon maupun hasil buah
per pohon, panjang buah, panjang tangkai buah, diameter buah, tebal daging, dan warna buah muda.
Jumlah dan Bobot Buah
Jumlah dan bobot buah per petak maupun per pohon bervariasi antarnomor. Jumlah dan bobot buah per petak tertinggi dicapai oleh LV 5718,masing-masing 821 buah dan 8190 g. Bobot buah Tanaman dengan tip per pohon tertinggi dicapai oleh LV 5623 574,7 g.
Terjadinya variasi jumlah dan bobot buah disebabkan oleh keragaman sifat genetis masing-masing nomor dan jumlah tanaman yang terpanen per petak yang tidak sama.
Panjang Tangkai Pertumbuhan dan Panjang Buah
Panjang tangkai dan panjang buah juga bervariasi antarnomor plasma nutfah kacang panjang. Panjang tangkai
Diameter Buah (Polong) dan Tebal Daging
Pengamatan menunjukkan diameter buah (polong) berbeda antarnomor, berkisar antara 0,2- 0,78 mm. Tebal daging juga berbeda antarnomor yang diuji, berkisar antara 0,15-0,28 mm.
Warna Buah
Warna buah muda ternyata bervariasi antarnomor plasma nutfah, yaitu hijau, hijau muda-tua, putih, dan hijau bergaris merah. Perbedaan iniuah berkisar antara 5,7-26 cm dan panjang buah berkisar antara 15-54 cm



BAB III
 SIMPULAN



1. Kacang tanah umumnya ditanam dilahan kering pada awal atau akhir musim kemarau, baik secara monokultur maupun secara tumpang sari dengan jagung atau ubi kayu.
2 .Produktivitas merupakan tolok ukur kinerja tehnologi atau tehnik produksi.. Komponen tehnik produksi mencakup varietas dan cara budidaya, cara budidaya merupakan sinergi dari pengelolaan organisme pengganggu.
3.Sebagaimana tanaman lainnya, kacang tanah dapat diserang berbagai organisme pengganggu tanaman (opt).
4.Ada beberapa OPT penting yang menyerang kacang anah diantaranya Empoasca, Lamprosema indicata, Ulat grayak (Spodoptera litura), belalang (Locusta migratori), dan Aphis sp. dan Aspergillus flavus, penyakit karat, penyakit layu bakteri, Virus belang (PsTV) (Supriyatin dan Marwoto, 1993; Saleh dan Baliadi 1993).






















DAFTAR PUSTAKA


Agustina, A.R. 2005. Pengelolaan lengas tanah dan umur panen: Pengendalian jamur Aspergillus flavus dan Aflatoksin pada kacang tanah. Risalah Seminar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. P. 207-230
Kasno, A. 2003. Varietas Kacang Tanah Tahan Aspergillus flavus Sebagai Komponen Essensial Dalam Pencegahan Kontaminasi Aflatoksin. Orasi Pengukuhan APU. Puslitbangtan. 61p.
Saleh, N.dan Y. Baliadi. 1993. Penyakit virus pada kacqang tanah dan upaya pengendaliannya. Dalam: Kasno, A.; A.Winarto; Sunardi (Eds.). Kacang Tanah. Monografi Balittan Malang No 12. p.205-224
Supriyatin dan Marwoto. 1993. Hama-hama Penting Pada Kacang Tanah. Dalam: Kasno, A.; A.Winarto; Sunardi (Eds.). Kacang Tanah. Monografi Balittan Malang No 12. p.205-224 
Yusdar, H, A. Kasno, N. Saleh. 2004. Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian: Kontribusi Terhadap Ketahanan Pangan dan Perkembangan Tehnologinya. Inovasi Pertanian Tanaman Pangan. Puslitbangtan. P.
Anonim. 2003. Hara Mineral dan Transport Air serta Hasil Fotosintesis pada Tumbuhan.

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Thanks for sharing your thoughts. I truly appreciate your efforts and I am waiting for your next write ups thanks once again.



Here is my web-site :: pirater Un Compte facebook

Anonim mengatakan...

I used to be able to find good advice from
your blog posts.

Feel free to visit my weblog: http://www.dailymotion.com/video/xzkw8q_psn-code-generator-watch-Code-redeem

Anonim mengatakan...

Awesome! Its genuinely awesome paragraph, I have got much clear idea
concerning from this paragraph.

Feel free to surf to my webpage; Dragon City Cheat Engine

Anonim mengatakan...

Everything is very open with a very clear clarification of the challenges.

It was definitely informative. Your website is extremely helpful.
Thanks for sharing!

Have a look at my web site ... Generateur de Code PSN

Anonim mengatakan...

I'm really enjoying the design and layout of your blog. It's a very easy on the eyes which makes it much more pleasant for me to come
here and visit more often. Did you hire out a developer to create
your theme? Excellent work!

My weblog :: Psn Code Generator

Anonim mengatakan...

Videos xxx gratis - Streaming gratuit de vidéos xxx et partage de
vidéos de fion, PORNO, vidéos x

Feel free to visit my page: youporn

LUQMAN mengatakan...

Thank you for your comment. I hope too my blog can easy to read by other :D