BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama siklus hidup, tumbuhan akan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan penambahan bobot
dan volume atau ukuran tumbuhan karena adanya penambahan unsur – unsur
struktural yang baru. Pertumbuhan suatu organ atau tumbuhan secara keseluruhan
dimulai dari perkecambahan biji dan dilanjutkan dengan memasuki fase
pertumbuhan juvenile yang berakhir pada fase maturasi, selanjutnya diikuti
dengan senesensi.
Beberapa cara tersedia dalam
pendekatan pada sistem seperti sistem tanaman dengan produk biomassa yang
meningkat secara sigmoid dengan waktu untuk mendapatkan faktor-faktor dan
proses hipotetik. Menerapkan fenomena yang sudah dikenal cukup baik kepada
suatu sistem yang sedang dipelajari merupakan suatu pendekatan yang umum
dilakukan. Pada suatu waktu, distribusi zat dalam setiap tempat dalam ruangan
akan menunjukkan hubungan yang berbentuk sigmoid (Sitompul dan Guritno,
1995).
1.2 Rumusan masalah
Rumusan
masalah pada percobaan ini adalah:
- Bagaimana mengukur laju tumbuh tanaman jagung (Zea
Mays) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus)?
- Faktor apa saja yang berperan dalam laju tumbuh tanaman
jagung (Zea Mays) dan kacang hijau (Phaseolus
radiatus)?
- parameter apa saja yang dapat dijadikan acuan dalam mengamati
laju tumbuh tanaman jagung (Zea Mays) dan kacang hijau (Phaseolus radiatus)?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah mengukur laju tumbuh tanaman jagung (Zea Mays)
dan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan didefinisikan
sebagai pertambahan yang tidak dapat dibalikkan dalam ukuran pada sistem
biologi. Secara umum pertumbuhan berarti pertambahan ukuran bukan hanya dalam
volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat
kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara
satu sama lain. Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan
volume sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan
jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Kaufman, 1975).Pola pertumbuhan sepanjang suatu generasi secara khas dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan yang disebut kurva sigmoid. Jangka waktunya mungkin bervariasi kurang dari beberapa hari sampai bertahun-tahun , tergantung pada organisme tetapi pola kumpulan sigmoid tetap merupakan cirri semua organisme, organ, jaringan, bahkan penyusun sel. Apabila massa tumbuhan, volume, luas daun, tinggi atau penimbunan bahan kimia digambarkan dalam kurva berbernuk S atau kurva sigmoid. Misalnya pertumbuhan kecambah, yang pertumbuhannya lambat dinamakan fase eksponensial, fase ini relative pendek dalam tajuk budidaya . Selanjutnya fase linear yaitu massa yang berlangsung cukup lama dan pertumbuhan konstan. Fase yang terahhir adalah fase senescence, yaitu fase pematangan tumbuhan atau fase penuaan ( Gardner.F.P.1999).
Fase pertumbuhan eksponensial juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini adalah fase dimana tumbuhan tumbuh secara lambat dan senderung singkat, mengikuti nilai logaritmik dari volume tumbuhan. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada waktu maksimum selama beberapa waktu lamanya. Laju pertumbuhan ditunjukkan oleh kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman oleh bagian mendatar kurva laju tumbuh dibagian bawah. Fase senescence ditunjukkan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua (Salisbury.F.B.1995).
Pola pertumbuhan suatu organ atau
tumbuhan secara keseluruhan berupa pertumbuhan sigmoid, yaitu terjadinya
pertumbuhan yang lambat pada fase inisiasi yang kemudian pada fase berikutnya
pertumbuhan akan semakin cepat secara eksponensial.Selanjutnya pertumbuhan akan
diperlambat dan akhirnya akan mendekati konstan, sehingga akan membumbentuk
kurva pertumbuhan yang menyerupai huruf “ S “.
Pertumbuhan pada tanaman mula-mula
lambat, kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum,
akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu
tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S).menurut Franklin P
Gardner (1991), Kurva sigmoid adalah pola pertumbuhan sepanjang suatu generasi
secara khas dicirikan oleh suatu fungsi pertumbuhan. Bentuk kurva sigmoid untuk
semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai
akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk
tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan
lingkungan(Tjitrosomo, 1999). Selain itu,
umur daun juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena terkait pada
tinggi rendahnya laju fotosintesis. Kemampuan daun untuk berfotosintesis
meningkat pada awal perkembangan daun, tetapi kemudian mulai turun, terkadang
sebelum daun tersebut berkembang penuh ( fully developed). Daun yang mulai mengalami
senencene akan berwarna kuning dan hilang kemampuannya untuk berfotosintesis
karena perombakan klorofil dan hilangnya fungsi kloroplas(Benyamin
Lakitan,1995).
Tumbuhan akan mengalami pertumbuhan
dan perkembangan selama masih dalam fase hidup. Perkembangan tumbuhan sangat
beragam, seperti halnya perkembangan pada daun yang memiliki ragam bentuk.
Pengembangan kearah luar terus terjadi melalui pembelahan, baik periklinal
maupun antiklinal, pada ujung primordial (aspek / ujung distal). Lalu ketika
daun kira – kira berukuran 1mm, aktifitas meristematik mulai terjadi diseluruh
bagian memanjangnya. Pada daun tumbuhan dikotil, sebagianbesar pembelahan sel
sudah lama berhenti sebelum daun berkembang penuh, sering kali ketika daun
mencapai kurang dari separuh ukuran akhirnya. Pada fase logaritmik, ukuran (V) bertambah secara eksponensial sesuai
dengan waktu (t), yang berarti laju pertumbuhan awalnya berjalan lambat, tapi kemudian terus
meningkat, pada fase linier,
pertambahan ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada laju maksimum
selama beberapa waktu. Laju pertumbuhan yang konstan ditunjukan oleh kemiringan
yang konstan pada bagian atas tinggi kurva tanaman dan oleh bagian mendatar
kurva laju tumbuh di bagian bawah, dan pada fase
penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang tetap atau bahkan menurun saat
pertumbuhan sudah mencapai kematangan konstan (Dwidjoseputro. 1986).
Laju pertumbuhan relative (relative
growth rate) menunjukkan peningkatan berat kering dalam suatu interval waktu
dalam hubungannya dengan berat asal. Dalam situasi praktis, rata-rata
pertumbuhan laju relative dihitung dari pengukuran yang di ambil pada waktu t1
dan t2 (Susilo, 1991) Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa
Fase logaritmik, yaitu dimana ukuran (v) bertambah secara eksponensial sejalan
dengan waktu (t). Ini berarti bahwa laju pertumbuhan (dv/dt)
lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Pada fase linear,
pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju
pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai
menua (Salisbury dan Ross 1992).
Laju asimiliasi
bersih ( net assimilation rate, NAR).NAR ini paling tinggi nilainya pada saat
tumbuhan masih kecil dan sebgian besar daunnya terkena sinar matahari langsung.
Dalam tajuk yang NAR nya tinggi, daun yang muda (pucuk daun) pada puncak pohon
mnyerap radiasi paling banyak, memiliki laju asimilasi CO2 yang tinggi dan
mentranslokasikan sejumlah besar hasil asimilasi ke bagian tumbuhan yang lain.
Sebaliknya, daun-daun yang lebih tua pada dasat tajuk dan terlindung memiliki
laju asimilasi CO2 yang rendah dan memberikan sedikit hasil asimilasi kepada
bagian tumbuhan yang lain( Franklin P. Gardner et all,1991).
Grafik hubungan antara panjang daun dengan waktu
pengamatan (umur) daun.
Menurut
Dwidjoseputro (1986), Pertumbuhan berlangsung terbatas
pada beberapa bagian tertentu, yang terdiri dari sejumlah sel yang baru
saja dimana hal tersebut melalui proses
pembelahan sel di meristem. Pertumbuhan (menurut batas diatas, yaitu
pertambahan ukuran) yang dirancukan dengan pembelahan sel dimeristem.
Pembelahan sel itu sendiri tidak menyebabkan pertambahan ukuran, namun produk
pembelahan sel itulah yang tumbuh dan menyebabkan pertumbuhan. Ujung akar dan
ujung tajuk (apeks) mempunyai meristem Dan ada pula yang mengatakan bahwa
Pertumbuhan merupakan kenaikan dalam bahan tanaman, adalah proses total yang
mengubah bahan-bahan mentah ini secara kimia dan menambahkannya pada tanaman
(Goldsworthy dan Fisher, 1992).
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa panjang daun tanaman Jawer Kotok mengalami
kenaikan, kenaikan mula-mula tidak begitu cepat, dari rata-rata 2.6cm menjadi
3.1 cm, kemudian 3.5 cm lalu 4.5 cm, 5.3cm, hingga 7.5 cm dan mencapai konstan
pada 7.6 cm. Kenaikan ini menunjukkan ukuran kumulatif dari waktu ke waktu,
dimana tanaman pada saat ini berada pada fase logaritmik. kurva menunujukkan
ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Fase logaritmik berarti bahwa laju
pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus hingga konstan.
Laju berbanding lurus dengan ukuran organisme. Tiga fase utama biasanya mudah
dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linear dan fase penuaan. Pada fase
logaritmik, laju pertumbuhan lambat pada awalnya tetapi kemudian meningkat
terus, laju berbanding lurus dengan ukuran organisme. Pada fase linear,
pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju
pertumbuhan yang menurun, saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai
menua (Srigandono,1991).
Dari hasil pengamatan diketahui
bahwa pertumbuhan Jawer Kotok . jika digambarkan dalam grafik akan membentuk
kurva sigmoid (bentuk S). Kurva ini menggambarkan baik pertumbuhan daun, dalam
bentuk sigmoid. dimana menyatakan pertumbuhan tanaman mula-mula lambat,
kemudian berangsur-berangsur menjadi lebih cepat sampai tercapai suatu
maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam grafik dalam
waktu tertentu akan terbentuk kurva sigmoid yang bentuk nya menyerupai S
(Tjitrosomo,1991).
Praktikum ini membahas mengenai pertumbuhan tanaman
berbentuk kurva sigmoid pada kacang jogo. Praktikan menggunakan 3 tumbuhan
kacang jogo yang diberikan kode A, B, dan C. Hasil angka pertumbuhan ketiga
tanaman ini kemudian dirata-ratakan sehingga menghasilkan nilai yang tercantum
di dalam table dan grafik. Berdasarkan tabel dan grafik di atas, terlihat bahwa
kurva pertumbuhan menunjukkan angka yang semakin tinggi setiap pertambahan umur
tanaman. Tahap awal pertumbuhan kacang jogo, cenderung lambat tetapi kemudian
meningkat. Hal ini merupakan fase pertama dalam pertumbuhan, yaitu fase
logaritmik. Fase selanjutnya berlangsung secara konstan pada hari 5-7, disebut
sebagai fase linier. Pertumbuhan paling drastis/pesat terjadi ketika tanaman
berumur 9-12 hari. Hal tersebut terlihat dari grafik yang semakin curam.
Memasuki hari ke 21-23 dan 24-28, pertumbuhan cenderung melambat. Pertambahan
panjang daun tidak terlalu besar, hanya sekitar 3 mm saja. Data ini menyatakan
bahwa saat itu tumbuhan telah memasuki fase penuaan, yang dicirikan oleh laju
pertumbuhan yang cenderung menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan
mulai menua.
Pembuatan kurva sigmoid atau laju pertumbuhan ini juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor tumbuh, yaitu : Faktor eksternal dan faktor
internal. Faktor eksternal meliputi : iklim (Cahaya, temperatur, air, panjang
hari, angin, dan gas), Edafatik atau tanah (tekstur, struktur, bahan organik,
dan kapasitas tukar kation) serta biologis (gulma, serangga, organisme penyebab
penyakit, nematoda ,macam-macam tipe herbivora, dan mikroorganisme tanah).
Sedangkan faktor internal terdiri dari : (1) Ketahanan terhadap tekanan iklim,
tanah dan biologis, (2) Laju fotosintesis, (3) respirasi, (4) Klorofil,
karotein, dan kandungan pigmen lainnya, (5) pembagian hasil asimilasi N, (6)
tipe dan letak merisitem, (7) kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan, (8)
Aktivitas enzim, (9) Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi ), dan (10)
Differensiasi (http://fheeyra.blogspot.com).
- Kesimpulan
Kurva sigmoid menyatakan laju pertumbuhan tanaman pada
tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya, maupun sel-selnya. Kurva sigmoid berbentuk
huruf S, yang menggambarkan 3 fase dalam pertumbuhan tanaman, yaitu : fase
eksponensial (logaritmik), fase linear (konstan), dan fase penuaan
(penurunan). Ketiga fase ini berkorelasi dengan umur dan tahapan pertumbuhan
tanaman. Selain tu, pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
meliputi : faktor eksternal maupun faktor internal.
- Daftar Pustaka
[Anonim]. 2010. Kurva Sigmoid [terhubung
berkala]. http://fheeyra.blogspot.com/kuva-sigmoid-fisiologi-tumbuhan.html
(22 Mei 2010)
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L. Mitchell, 1991. Fisiologi
Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Kaufman. 1975. Laboratory Experiment in Plant
Physiology. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.
Latunra. 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan II. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross., 1992. Fisiologi
Tumbuhan Jilid Tiga Edisi Keempat. ITB-Press: Bandung.
Tjitrosomo, G. 1999. Botani umum 2. Angkasa :
Bandung
- Jawaban Pertanyaan
- Fase pertumbuhan linier adalah pertambahan ukuran bagian tubuh
tumbuhan yang berlangsung secara konstan, pada umumnya pada laju maksimum
selama beberapa waktu. Laju pertumbuhan yang konstan ditunjukkan oleh
kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman.
- Di seputar kubah apical dari meristem apikal tajuk. Tahapannya adalah
: (1) organogenesis; sel-sel diseputar kubah apikal dari meristem apikal
tajuk membelah secara cepat, tumbuh mencuat keluar dan menghasilkan
primordia daun yang akan berkembang menjadi daun. (2) perkembangan
suborgan; beberapa daerah primordia terdiferensiasi menjadi bagian-bagian
spesifik daun mengikuti 3 poros. (3) diferensiasi sel dan jaringan; dalam
perkembangannya, terjadi diferensiasi jaringan dan sel.
- Ya. Diduga jika kurva dinyatakan dalam berat kering maka titik awal
tidak dimulai dari nol (0). Berat kering juga akan mengalami penurunan
(kondisi biji kering) dan meningkat dengan cepat pada proses
pendewasaan sel. Sehingga kurva yang didapat tidak dapat dipastikan
sebagai kurva sigmoid. Berat kering juga bukan merupakan ukuran yang
tidak dapat balik yang berubah menurut waktu sehingga tidak menggambarkan
laju pertumbuhan dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar