LAPORAN SISTEM SIRKULASI


I.                   Latar Belakang
      Sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah,yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.
      Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
      Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
II.                Tujuan
      Tujuan dari praktikum ini adalah:
-          Melihat jalannya peredaran darah pada hewa yg masih hidup
-          Membedakan aliran darah vena dan arteri
-          Mengukur denyut nadi pada arteri radialis
-          Menghitung cardiac output
-          Mengukur tekanan darah sistole dan diastole
III.             Dasar Teori
3.1 Sistem sirkulasi pada hewan
                        Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
       Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma. (Tortora, 2009).
            Sistem peredaran darah terbuka : jika dalam peredaran-nya darah tidak selalu berada         di dalam pembuluh. Misal : Arthropoda. Sistem peredaran darah tertutup : jika dalam peredaran-nya darah selalu berada di dalam pembuluh.
       Misal : Annelida, Mollusca, Vertebrata (Scanlon, 2007).
3.1.1. Porifera
       Belum memiliki sistem sirkulasi khusus, tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit (Sherwood, 2010).
3.1.2. Hydra
       Pada dinding sebelah dalam dari tubuh Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi (Sastrodinoto, 1980).
3.1.3. Platyhelminthes
       Sel mesenkim berrfungsi membantu distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria (Ramadhan, 2009).
3.1.4. Annelida
       Memiliki sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Oksigen diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal. Pertukaran darah terjadi paad kapiler. Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya ( Kimbal, 1983).
3.1.5. Mollusca
       Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila globosa) (Hall, 2010).
3.1.6. Arthropoda
       Memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantung disebut jantung pembuluh. Darah dan cairan tubuh serangga disebut hemolimfa. Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak mengandung haemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak berwarna merah. O2 dan CO2 diedarkan melalui sistem trakea (Fahn, 1991).
3.1.7. Pisces
       Jantung ikan terdiri :
- 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
- Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Arah aliran darah :
Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air. Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 . Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali) (Campbell, 2008).
3.1.8. Amphibia
       Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Arah aliran darah :
Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri. Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 . Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2. Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali) (Barret, 2010).
3.1.9. Reptilia
       Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
– 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
– 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu penyelam di air. (Campbell, 2008).

3.1.10. Aves
       Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
– 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
– 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda. (Fahn, 1991).
3.1.11. Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan)
– 1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
– 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda. (Campbell, 2008).
3.2. Sistem Sirkulasi pada Manusia
3.2.1 Fungsi darah :
1. Sebagai alat transport :
- O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh
- CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh
jaringan yang membutuhkan.
- zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh
ke alat pengleluaran.
- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-
lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa
3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh (Campbell, 2008).

3.2.2. Sel-sel darah (bagian padat)
a. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, mengandung Hb (protein yang mengandung senyawa hemin dan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2), bentuk bikonkav, dibuat dalam sumsum merah tulang pipih sedang pada bayi dibentuk dalam hati. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).Setelah tua sel darah merah akan dirombak oleh hati dan dijadikan zat warna empedu (bilirubin).
b. Leukosit (leukosit)
Mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung 6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid, berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium disumsum tulang untuk granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
c. Trombosit (sel darah pembeku)
   Tidak berinti dan mudah pecah, bentu tidak teratur, berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3 mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit.
halus. (Hall, 2010).
3.2.3. Plasma darah (cairan darah)
a. Protein, meliputi :
- fibrinogen : untuk pembekuan darah
- albumin : menjaga tekanan osmotik darah
- globulin : membentuk zat kebal / zat antibodi
b. Sari-sari makanan, meliputi :
- glukosa
- asam amino
- asam lemak
- gliserin
c. Garam mineral, meliputi :
- kation : Na+, K++, Ca++, Mg++
- anion : Cl-, HCO3-, PO4-
d. Zat hasil produksi sel, meliputi :
- hormon
- enzim
- antibodi
e. Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :
- urea
- asam ureat
f. Gas-gas pelepasan, meliputi :
- O2
- CO2
- N2  (Barret, 2010).









VI. Pembahasan
            Pembuluh darah arteri merupakan tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik, pembuluh yang elastis, tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik, memiliki sebuah katup yang berada tepat di luar jantung, letak arteri agak tersembunyi dari lapisan kulit, denyut terasa dan aliran darah berasal dari jantung.

            Dinding arteri terdiri atas 3 lapis yaitu bagian dalam yang terdiri atas Endothelium, bagian tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, dan lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis. Arah aliran arteri keluar dari jantung, warna darah lebih merah terang dibandingkan vena. Sedangkan pembuluh balik Vena terletak di dekat permukaan kulit, dinding pembuluh tidak elastis, tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi, terdapat katup yang menjaga agar darah tak berbalik arah, denyut tidak terasa, arah aliran darah menuju jantung dan lebih mudah membeku. Vena terdiri dari vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung, vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung, vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
            Tekanan pada aorta serta dalam brachial dan arteri besar lainnya pada manusia dewasa muda bisa mencapai nilai puncak (tekanan sistol) sekitar 120 mmHg selama siklus jantung dan bisa menurun minimal sampai sekitar 70mmHg (tekanan diastol). Penulisan nilai tekanan darah pada pengukuran diawali dengan tekanan sistol diikuti diastol, misalnya adalah 120/70 mmHg. Satu milimeter merkuri sama dengan 16.0/9.3 kPa. Perbedaan antara tekanan sistol dan diastol yang normalnya adalah sekitar 50mmHg disebut dengan tekanan nadi. Sementara itu, tekanan arteri rata-rata adalah tekanan rata-rata pada keseluruhan siklus jantung. Karena sistol lebih pendek daripada diastol, tekanan rata-rata kurang dari setengah tekanan sistol ditambah diastol.Nilanya mendekati nilai tekanan diastol ditambah sepertiga tekanan nadi.
            Tekanan darah akan menurun sedikit pada arteri berukuran besar atau sedang karena kecilnya resistensi untuk mengalir. Sementara itu, pada arteri kecil dan arteriol, tekanan darah akan menurun drastis karena di sana merupakan tempat utama resistensi perifer yang melawan pompa jantung. Mean pressure pada ujung arteriol adalah sekitar  30-38mmHg. Tekanan nadi juga akan menurun hingga menjadi 5 mmHg pada ujung arteriol. Besarnya penurunan tekanan bervariasi tergantung apakah arteriol berdilatasi atau berkonstriksi.
            Denyut nadi (pulse) adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi yaitu dengan menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu temporalis, karotid, apikal, brankialis, femoralis, radialis, poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior.
            Tekanan darah pada pria cenderung lebih besar dikarenakan memerlukan energi yg lebih besar dibandingkan yang wanita. Selain itu tingkat metabolisme pada kaum pria lebih cepat sehingga memerlukan tekanan darah yang lebih tinggi.
            Aliran darah pada selaput renang lebih nampak jelas dibandingkan pada mesenkim dikarenakan pada kaki terdapat banyak kapiler darah dan juga akibat adanya gravitasi sehingga aliran darah cenderung berada pada daerah selaput renang pada organ kaki.
VII. Kesimpulan
            Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
-          Mengukur denyut nadi dapat dilakukan  hanya dengan merasakan menempelkan jari pada pergelangan tangan tepatnya urat nadi.
-          Melihat jalannya peredaran darah dapat dilihat pada bagian sela-sela kaki atau pada mesenkimnya.
-          Membedakan arteri dan vena berdasarkan ukuran, struktur dan pergerakannya.
-          Mengukur tekanan darah sistol dan diastole dapat menggunakan tensimeter
VIII. Daftar Pustaka
Barrett KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s Review of Medical Physiology: Cardiovascular Physiology. 23rd ed. Singapore: Mc Graw Hill; 2010. p. 544-50
Campbell, 2008, Biologi Umum, Jilid 3 Edisi Kedelapan, Erlangga: Jakarta.
Fahn, A. 1991. Anatomi Hewan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press:
Yogyakarta.
Hall JE. Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit EGC;2010.
Kimball, J. W. 1983. Biologi. Erlangga, Jakarta.
Ramadhan AJ. Mencermati Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah: Tekanan Darah. Yogyakarta: Diva Press; 2009. P. 34-43
Sastrodinoto, Soenarjo. 1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia: Jakarta
Sherwood L. Human Physiology: The Blood Vessel and Blood Pressure. 7thed. Canada: Brooks/Cole Engage Learning; 2010. P. 370-80.
Scanlon VC, Sanders T. Essentials of Anatomy and Physiology. 5thEd. Philadelphia: F.A Davis Company; 2007. P. 307-12.
Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy an Physiology: The Cardiovascular System: The Heart. 12theEd Vol 2. United States: John Wiley&Sons; 2009. P, 738-40, 780.

0 komentar: