A. Pendahuluan
Al-Mawad
al-Dirasiyah atau ada juga yang menyebutnya dengan al-Mawad al-Ta’limiyah
(Materi Pembelajaran/Bahan Ajar) merupakan hal yang penting dalam sebuah
proses belajar mengajar, dan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap mutu
pendidikan. Dengan adanya al-Mawad al-Dirasiyah, maka peran guru dan
siswa dalam proses belajar mengajar menjadi berubah. Guru tidak lagi menjadi
sumber utama dan satu-satunya dalam memperoleh informasi tentang materi
pembelajaran, demikian juga dengan siswa, mereka bisa lebih leluasa dan longgar
dalam memperoleh informasi tentang materi pembelajaran, karena materi
pembelajaran dapat diperoleh dari berbagai sumber dimana para siswa berada,
seperti dari media massa, buku pelajaran, kaset, CD, VCD dan lain sebagainya.
Sumber-sumber informasi tersebut bisa dijadikan sebagai al-Mawad
al-Dirasiyah.
B. Pengertian dan Pentingnya Materi Bahasa Arab
Dalam
hal ini menurut Kemp (1977:44) materi pelajaran merupakan gabungan antara
pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan
(langkah-langkah, prosedur, keadaan, dan syarat-syarat) dan faktor sikap. Kemp
membedakan knowledge, skills, and attitude. Disisi lain, Merril
(1977:27) membedakan isi (materi) pelajaran menjadi empat macam, yaitu: fact,
concept, procedure, and principle.
Dengan
demikian, bahan ajar bahasa arab adalah materi pelajaran bahasa arab yang
merupakan gabungan antara pengetahuan, keterampilan, dan faktor sikap, yang
disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran bahasa Arab.
Sedangkan
pentingnya bahan ajar dalam proses belajar mengajar sudah dapat dipastikan
sangat penting, karena itu berikut ini akan dijelaskan tentang manfaat bahan
ajar. Bahan ajar menduduki posisi yang penting dalam proses pembelajaran baik
bagi guru maupun siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan
efektifitas pembelajaran tanpa adanya bahan ajar. Begitu pula halnya siswa,
tanpa bahan ajar akan menemui hambatan untuk menyesuaikan diri dalam pembelajaran,
apalagi jika guru menyampaikan dan mengemukakan materi dengan cepat dan kurang
jelas. Murid dapat kehilangan arah dan jejak, sehingga tidak mampu mencerna dan
menelusuri kembali apa yang telah diajarkan oleh guru. Oleh karena itu, bahan
ajar merupakan bahan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh guru maupun
siswa sebagai salah satu usaha untuk membenahi dan memperbaiki mutu
pembelajaran.
1. Manfaat Materi bagi Guru:
a. Efisiensi waktu dalam proses pembelajaran.
b. Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator.
c. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
interaktif.
2. Manfaat Materi bagi Siswa:
a. Siswa dapat belajar secara mandiri.
b. Siswa dapat belajar sesuai dengan yang dikehendaki.
c. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya.
3. Manfaat Materi dalam Pembelajaran Individual:
a. Siswa dapat memahami dan menguasai materi secara mandiri.
b. Bahan ajar mempunyai manfaat yang beraneka ragam tergantung dari
metode pembelajaran individual yang dipilih dan digunakan.
c. Lebih bersifat sebagai bahan utama dan sangat menentukan dalam
proses pembelajaran.
1) Kaidah bahan ajar individual:
a) Bersifat self instructions (mampu membelajarkan siswa
secara mandiri).
b) Bersifat self content (berisi semua materi pelajaran
secara lengkap).
c) Bersifat Stand alone (berdiri sendiri tidak bergantung
pada bahan atau materi lainnya).
d) Loose leaf binding system (dikemas dalam bentuk yang
terlepas-lepas).
4. Manfaat Bahan Ajar dalam Pembelajaran Kelompok:
a. Sebagai bahan pendukung atau suplemen dari bahan ajaran utama.
b. Sedikit memerlukan bahan ajar dalam bentuk tertulis seperti mudzakkirah,
handout, dan lain-lainnya.
c. Menitikberatkan pada teknik seseorang berkomunikasi dan
berinteraksi dalam kelompok kecil.
d. Bahan ajar sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar
kelompok.
C. Komponen dan Jenis Bahan Ajar Bahasa Arab
1. Komponen Bahan Ajar Bahasa Arab
a. Al-Muz’am
Kamus
yang memuat kosakata yang ada didalam kitab pokok pelajaran bahasa Arab dan
menjelaskan maknanya, baik dengan bahasa Indonesia (muz’am tsunaiyah
al-lugah), bahasa Arab (muz’am uhadiyah al-lugah) atau dengan gambar
(muz’am mushawwar).
b. Kitab al-Tamarin al-Tahririyah
Buku
latihan tertulis yang biasa disebut dengan LKS (Lembar Kerja Siswa), atau ada
juga yang menyebutkan dengan kurrasah al-thullab.
c. Kitab al-Tamarin al-Shautiyah
Materi
latihan yang cukup untuk mengembangkan dan memperdalam al-nutq.
d. Kutub al-Muthala’ah al-Mutadarrijah
Memperkaya
Mufrodat dan tarakib.
e. Kitab al-Ikhtibarat
Kumpulan
soal yang dapat mengukur kemampuan bahasa Arab siswa.
f.
Mursyid al-Mua’llim
Pedoman
yang menjelaskan tentang penggunaan buku ajar yang meliputi metode atau teknik
pembelajaran, media pembelajaran, dan teknik evaluasinya, juga memuat kunci
jawaban latihan-latihan yang ada didalam kitab pokok.
g. Kitab al-Arabiyah li al-Nasyi’in
Dikarang
oleh tim pengarang yaitu Mahmud Ismail Shini, mashif Musthafa Abdul Aziz, dan
Mukhtar al-Tharir Husain . Buku ini sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa
Arab bagi non Arab (ta’lim al-Arabiyah li gairi al-natiqina biha) dan
dibagikan secara cuma-cuma keseluruh dunia yang membutuhkannya.
h. Kitab al-Arabiyah Baina Yadaika
Dikarang
oleh tim pengarang yaitu: Abdurrahman bin Ibarahim al-Fauzan, Mukhtar al-Tharir
Husain, dan Muhammad Abdul Khaliq Muhammad Fadhl yang dibimbing oleh Muhammad
bin Abdurrahman Ali al-Syaekh. Buku ini sengaja dibuat untuk pembelajaran
bahasa Arab bagi non Arab (ta’lim al-Arabiyah li gairi al-natiqina biha)
yang dijual bebas dipasaran.
i.
Kitab al-Arabiyah
Jisr li al-Tsaqafah al-Islamiyah
Dikarang
oleh tim pengarang yaitu: Mamdouh N. Mohammed seorang konsultan pendidikan di
Amerika Serikat. Buku ini sengaja dibuat untuk pembelajaran bahasa Arab bagi
non Arab (ta’lim al-Arabiyah li gairi al-natiqina biha) yang dijual
bebas dipasaran.
2. Jenis Bahan Ajar Bahasa Arab
a. Menurut Heinich dkk (1996) mengklasifikasikan jenis bahan ajar
berdasarkan cara kerjanya:
1) Bahan ajar yang tidak terproyeksikan seperti foto, diagram,
display dan model.
2) Bahan ajar yang diproyeksikan seperti slide, filmstrips,
overheat transparencies, proyeksi komputer.
3) Bahan ajar audio seperti kaset dan compact disc (CD).
4) Bahan ajar video seperti video dan film.
5) Bahan ajar komputer.
b. Menurut Ellington dan Race (1977) mengklasifikasikan bahan ajar
berdasarkan bentuknya:
1) Bahan ajar cetak dan duplikatnya.
2) Bahan ajar display yang tidak terproyeksikan.
3) Bahan ajar diam yang terproyeksikan.
4) Bahan ajar audio.
5) Bahan ajar audio yang dihubungkan dengan bahan visual yang tidak
bergerak.
6) Bahan ajar video.
7) Bahan ajar komputer.
c. Menurut Rowrette (1994) mengklasifikasikan bahan ajar
berdasarkan sifatnya:
1) Bahan ajar berbasiskan cetak.
2) Bahan ajar berbasiskan teknologi.
3) Bahan ajar yang digunakan untuk praktek atau proyek.
4) Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia
(terutama dalam pendidikan jarak jauh).
d. Ciri-ciri buku teks:
1) Mengasumsi minat dari pembaca.
2) Ditulis terutama untuk digunakan dosen.
3) Dirancang untuk dipasarkan secara luas.
4) Tidak menjelaskan tujuan pembelajaran.
5) Disusun secara linier.
6) Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
7) Tidak memberikan latihan.
8) Tidak mengantisipasi kesukaran belajar mahasiswa.
9) Tidak memberikan rangkuman.
10) Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif.
11) Sangat padat.
12) Tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari
pembaca.
13) Menjelaskan cara mempelajari buku ajar.
e. Ciri-ciri buku ajar:
1) Menimbulkan minat dari pembaca.
2) Ditulis dan dirancang untuk digunakan mahasiswa.
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran.
4) Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
5) Strukturnya berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan kompetensi akhir
yang akan dicapai.
6) Berfokus pada pemberian kesempatan bagi mahasiswa untuk
berlatih.
7) Mengakomodasi kesukaran belajar mahasiswa.
8) Selalu memberikan rangkuman.
9) Gaya penulisan komunikatif
dan semi normal.
10) Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa.
11) Dikemas untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
12) Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari
mahasiswa.
13) Menjelaskan cara mempelajari buku ajar.
f. Keuntungan penggunaan buku ajar:
1) Sesuai dengan kurikulum.
2) Efisien karena sistematis dan jelas.
3) Meningkatkan motivasi belajar dan berfikir mahasiswa.
4) Meningkatkan pemahaman mahasiswa.
5) Kontrol belajar mudah.
6) Mengetahui kemampuan sendiri.
7) Menghemat waktu dan tenaga dosen.
g. Kelemahan buku ajar:
1) Terbatas pada kelas atau mahasiswa yang memakainya.
2) Menimbulkan sikap malas dari mahasiswa untuk mencari bahan ajar
selain dari buku ajar.
3) Isi buku ajar mungkin akan tertinggal.
h. Karakteristik buku ajar:
1) Menganut pendekatan sistem.
2) Mencakup satu bahasan yang utuh sebagai pendukung tercapainya
kompetensi tertentu.
3) Merupakan perangkat utuh yang menyediakan segala alat, bahan dan
cara untuk mencapai tujuan tertentu.
4) Menyediakan alternatif-alternatif kegiatan pembelajaran yang
kaya akan variasi.
5) Dapat digunakan dengan atau tanpa dosen.
6) Menyediakan seperangkat petunjuk penggunaan.
7) Mencantumkan rasional dari setiap tindakan instruksional yang
disarankan. (Raka Joni, dkk. 1984:4).
i.
Ciri-ciri buku ajar
berkualitas menurut Grene dan Petty (1971):
1) Menarik perhatian.
2) Membangkitkan motivasi belajar.
3) Memuat ilustrasi yang menarik.
4) Penggunaan bahasa yang jelas.
5) Adanya keterkaitan dengan pelajaran yang lain.
6) Terhindar dari konsep yang samar-samar.
j.
Menurut Joni dkk (1984:4),
fungsi buku ajar dalam kegiatan pembelajaran adalah:
1) Memberikan petunjuk yang jelas bagi pembelajar dan pengelola
kegiatan belajar mengajar.
2) Menyediakan bahan, alat yang lengkap dan diperlukan untuk setiap
kegiatan pembelajaran.
3) Merupakan media penghubung antara pembelajar sendiri dalam
mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.
4) Dapat dipakai pembelajar sendiri dalam mencapai kemampuan yang
telah ditetapkan.
5) Dapat dipakai sebagai program perbaikan.
D. Asas Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Arab
Pembuatan
buku ajar bahasa Arab harus memperhatikan landasan atau asas-asas penyusunnya,
hal ini penting dilakukan agar buku ajar yang dihasilkan dapat menjadi bahan
rujukan yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang menggunakannya.
Asas-asas yang harus diperhatikan dalam membuat buku ajar bahasa Arab
sebagaimana disebutkan al-Gali (1991:19) sebagai berikut:
1. Asas Sosial Budaya
Seseorang
yang mempelajari bahasa asing tertentu tidak akan dapat memahaminya dengan baik
tanpa memahami kebudayaan masyarakatnya, bahasa Arab misalnya, seorang yang
mempelajari bahasa Arab tanpa memahami kebudayaan Arab dan kebudayaan Islam,
maka dia tidak dapat memahaminya dengan sempurna, karena itu ada ungkapan bahwa
“al-lugah wi’a al-tsaqafah” (bahasa adalah bejana kebudayaan).
Thu’aimah
(1985:214) memberikan kesimpulan dari hasil penelitiannya di tiga belas negara
Arab, bahwa dalam mengembangkan materi bahasa Arab bagi non Arab, paling tidak
harus mengandung dua puluh pokok bahasan, yaitu sebagai berikut:
a. Identitas diri
b. Tempat tinggal
c. Pekerjaan
d. Waktu luang
e. Traveling
f. Hubungan dengan sesama
g. Peristiwa umum dan khusus
h. Ksehehatan dan penyakit
i.
Pendidikan dan pengajaran
j.
Di pasar
k. Di rumah makan
l.
Pelayanan umum
m. Negara dan tempat-tempat
n. Bahasa asing
o. Cuaca
p. Lambang peradaban
q. Perekonomian
r.
Agama, norma dan spiritual
s. Politik dan hubungan luar negeri
t.
Hubungan waktu dan tempat
Berikutnya
Thu’aimah menyebutkan berdasarkan pokok bahasan tersebut bisa membuat 157
judul. Dari judul-judul tersebut dapat diringkas menjadi delapan tema berikut
ini:
a. Islam dan rukun-rukunnya
b. Al-Qur’an
c. As-Sunnah
d. Sejarah Nabi SAW
e. Cerita para Nabi
f. Sumber-sumber ajaran Islam
g. Hubungan antara bahasa Arab dengan agama Islam
h. Hak suami dan istri dalam Islam
2. Asas Psikologis
Pengembangan
buku ajar bahasa Arab harus memperhatikan aspek-aspek psikologis siswa sehingga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal-hal psikologis yang harus
diperhatikan dalam pengembangan buku ajar bahasa Arab adalah sebagai berikut:
a. Buku ajar hendaknya sesuai dengan kemampuan intelektual siswa
b. Memperhatikan perbedaan individual antar siswa
c. Mampu merangsang daya pikir siswa sehingga dapat membantu proses
pembelajaran bahasa Arab
d. Materi buku ajar disesuaikan dengan tingkat persiapan dan kemampuan
berbahasa Arab siswa
e. Memperhatikan tingkat usia siswa
f. Materi buku ajar mampu memotivasi siswa untuk menggunakan bahasa
Arab secara alami
g. Adanya integrasi antara buku siswa, buku pegangan guru dan
lain-lainnya
h. Buku ajar bahasa Arab mampu menciptakan orientasi dan
norma-norma yang diharapkan dimiliki siswa
3. Asas Kebahasaan dan
Pendidikan
Yang
dimaksud dengan asas kebahasaan dalam pengembangan buku ajar bahasa Arab adalah
memperhatikan bahasa yang akan diajarkan kepada siswa meliputi unsur-unsur bahasa
(ashwat, mufrodat, tarakib) dan keterampilan bahasa (istima, kalam,
qira’ah, kitabah) sehingga materi yang disajikan sesuai dengan
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan
asas pendidikan adalah hal-hal yang terkait dengan teori pendidikan dalam pengembangan
buku ajar, seperti materi dimulai dari yang mudah kepada yang lebih komplek,
dari yang konkret ke yang abstrak, dari detail ke suatu yang konsep, atau
sebaliknya dari suatu konsep kepemerincian, dimulai dari bahan yang sudah
diketahui dan secara berangsur-angsur bergerak kepada bahan yang baru dan
seterusnya sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan dalam pengembangan bahan
ajar.
E. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Buku
Ajar Bahasa Arab
Sebelum
melakukan pengembangan, ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan, agar buku
ajar yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria buku ajar yang baik. Berikut ini
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan buku ajar bahasa Arab:
1. Isi Buku Ajar (al-Madmun)
Isi
bahan ajar seyogyanya berdasarkan konsep dan teori pembelajaran bahasa Arab,
perkembangan mutakhir, dan hasil penelitian empiris yang dilakukan dalam bidang
ilmu bahasa Arab.
2. Ketepatan Cakupan
Ketepatan
cakupan berkaitan dengan isi bahan ajar dari sisi keluasan dan kedalaman isi materi
serta keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu bahasa Arab. Kedalaman dan
keluasan isi bahan ajar sangat menentukan kadar bahan ajar yang akan
dikembangkan bagi siswa sesuai dengan kemampuan dan tingkat pendidikan yang
sedang ditempuh. Adapun acuan utama dalam penentuan kedalaman dan keluasan isi
bahan ajar adalah kurikulum dan silabus.
3. Ketercernaan Materi
Ketercernaan
bahan ajar berkenaan dengan kemudahan bahan ajar tersebut dipahami dan
dimengerti oleh siswa sebagai pengguna. Sedikitnya terdapat enam hal yang
mendukung tingkat ketercernaan bahan ajar sebagaimana dikemukakan berikut ini:
a. Pemaparan yang logis
Pemaparan bahan ajar
secara logis akan memudahkan siswa untuk memahami bahan ajar, dan dapat segera
mengaitkan dengan informasi yang telah dikuasai sebelumnya serta mengenalkan
pola pikir dan penalaran yang sistematis kepada siswa.
b. Penyajian materi yang runtut
Bahan
ajar yang disajikan secara sistematis dan tidak meloncat-loncat mempermudah
siswa dalam belajar dan membiasakan siswa untuk berpikir secara runtut.
c. Ada contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman
Penyajian
topik atau konsep yang bersifat abstrak dalam bahan ajar memerlukan contoh dan
ilustrasi untuk membantu dan mempermudah pemahaman siswa.
d. Alat bantu yang memudahkan
Untuk membantu dan
mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami bahan ajar, maka perlu
menggunakan alat bantu.
e. Format yang tertib dan konsisten
Bahan ajar yang
disajikan dengan tertib dan konsisten akan membantu dan mempermudah siswa untuk
mengenali, mengingat dan mempelajari bahan ajar tersebut.
f. Penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar
Jika
siswa mampu memahami peran bahan ajar dalam pembelajaran, maka siswa akan
mempelajari bahan ajar tersebut sesuai dengan fungsi dan manfaatnya.
4. Penggunaan Bahasa
Penggunaan
bahasa dalam pengembangan bahan ajar berkaitan dengan pemilihan ragam bahasa,
pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif dan penyusunan paragraf yang
bermakna. Bahasa Arab yang digunakan dalam bahan ajar adalah bahasa Arab Fushha
atau bahasa komunikatif yang luges dan luwes.
5. Perwajahan atau Pengemasan
Perwajahan
atau pengemasan dalam bahan ajar berhubungan dengan penataan letak informasi
dalam satu halaman cetak dan pengemasan dalam paket bahan ajar multimedia.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu sebagai
berikut:
a. Narasi atau teks yang terlalu padat dalam satu halaman membuat
siswa lelah dan jenuh membacanya.
b. Bagian kosong (white space) dari satu halaman sangat
diperlukan untuk mendorong dan memotivasi siswa mencoret-coret bagian kosong
tersebut dengan rangkuman atau catatan yang dibuat siswa sendiri.
c. Memadukan grafik, poin, dan kalimat-kalimat pendek.
d. Menggunakan paragraf yang tidak rata pada pinggir kanan,
sehingga lebih mudah dibaca.
e. Menggunakan grafik atau gambar hanya untuk tujuan tertentu.
f. Menggunakan sistem penomoran yang benar dan konsisten untuk
seluruh bagian bahan ajar.
g. Menggunakan variasi dan aksentuasi jenis dan ukuran huruf yang
menarik perhatian.
h. Menggunakan alat bantu yang dapat ditempatkan pada bagian pendahuluan,
uraian per topik, atau pada bagian akhir, sehingga bahan ajar dapat dipelajari
sendiri oleh siswa.
6. Ilutrasi
Ilustrasi
dimanfaatkan untuk membuat bahan ajar
menarik, memotivasi, komunikatif, membantu retensi dan pemahaman siswa terhadap
isi pesan. Dalam hal ini ilustrasi dapat dilakukan dengan menggunakan tabel,
diagram, grafik, kartun, foto, gambar, sketsa, simbol dan skema.
7. Kelengkapan Komponen
Kelengkapan
komponen berkaitan dengan paket bahan ajar yang dapat berfungsi sebagai
komponen utama, komponen pelengkap, dan komponen evaluasi hasil belajar.
Komponen utama berisi informasi atau topik utama yang ingin disampaikan kepada
siswa atau harus dikuasai siswa. Komponen pelengkap berupa informasi atau topik
tambahan yang terintegrasi dengan bahan ajar utama, atau informasi atau topik
pengayaan wawasan siswa. Komponen evaluasi hasil belajar terdiri dari perangkat
soal atau butir tes atau alat evaluasi hasil belajar non tes yang dapat
digunakan untuk tes formatif siswa selama proses pembelajaran bahasa Arab dan
tes sumatif siswa pada akhir semester.
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.,
Uril Baharuddin & Bisri Mustofa. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab:
Pendekatan, Metode, Strategi, Materi dan Media. UIN-Malang Press. Malang.
1 komentar:
Kami CV Bahagia sukses makmur bergerak dibidang kontraktor partisi r8. Menjual dan menyewakan berbagai kebutuhan partisi r8 seperti stand r8, stand pameran, panel photo, backdrop, fitting room, ticket box, meja r8, gate, flooring, material partisi r8 seperti beam, post, partisi laminasi/triplek laminasi, klik, kunci L, dll.
Salah satunya kami menjual dan menyewakan fitting room atau bilik vaksinasi yang biasanya digunakan untuk ruang MCU, ruang vaksinasi, dll Tersedia ukuran 2x2, 2x3, 3x3, 3x4, 3x5, dsb. dengan tinggi 2,5m. Tersedia menggunakan pintu slide dan pintu gorden.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi :
Telp/WA : 0811 1252 0806
Office : Ruko Cendana Raya No.15A Bencongan Indah Karawaci Tangerang
https://partisijakarta2002.blogspot.com/
Posting Komentar